Sandiaga Dorong Program Homestay di Lombok Tengah Dukung World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Mandalika
Menparekraf Sandiaga Uno/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

PRAYA- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap pemerintah daerah untuk menggalakkan program homestay di semua desa wisata dalam upaya mendukung event World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok.

"Standarnya itu harus ditingkatkan, kita adakan pelatihan agar masyarakat semakin banyak yang berpartisipasi di program homestay. Karena ini yang akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Sandiaga Uno, saat mendatangi Desa Wisata Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dalam rangkaian 50 Besar ADWI 2021 di Praya dikutip Antara, Rabu, 3 November.

Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan pelatihan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata di Lombok Tengah, agar dapat memaksimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Khususnya agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan," katanya.

Sandiaga mengatakan, masyarakat Lombok Tengah atau NTB pada umumnya harus dapat memaksimalkan potensi guna menangkap peluang dari kedatangan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat. Salah satunya melalui penyelenggaraan event-event besar seperti World Superbike 2021 dan MotoGP di Tahun 2022.

"Kita akan lihat ada MotoGP dan tahun ini ada World Superbike, orang (wisatawan) pasti membutuhkan pelayanan terbaik," katanya.

Salah satunya, kata Sandiaga, bagaimana ke depannya masyarakat dapat mengelola homestay sesuai standarisasi pelayanan serta fasilitas harus dapat ditingkatkan agar dapat memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.

"ADWI 2021 merupakan salah satu program utama yang dijalankan Kemenparekraf dan diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas Dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah serta kesejahteraan masyarakat," katanya.

Karenanya pendampingan akan terus dilakukan di seluruh desa wisata tanah air, sehingga desa-desa wisata dari desa wisata rintisan menjadi berkembang, maju, juga mandiri.

"Kami juga akan melibatkan berbagai universitas untuk melakukan pengkajian, karena setiap desa wisata juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda," katanya.