<i>Iron Man</i> Elon Musk Produksi Ventilator untuk Menangani Pasien COVID-19
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk (Instagram @elonmusk)

Bagikan:

JAKARTA - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mulai ikut memerangi wabah virus corona. Ia mengatakan perusahaannya siap membuat ventilator bagi rumah sakit yang membutuhkan.

Melansir New York Post, melalui kicauan Twitternya, ia telah membeli 1.255 ventilator dari China untuk membantu perawatan pasien positif corona. Nantinya ribuan ventilator ini akan diserahkan kepada rumah sakit yang membutuhkan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Walaupun dalam beberapa tweetnya Elon terkesan meremehkan wabah corona, rupanya ia tetap langsung memberi bantuan. Sebelumnya ia mengatakan Tesla dan SpaceX mulai bertindak untuk memproduksi ventilator sendiri

"Jika Anda ingin ventilator gratis dipasang, beri tahu kami!" Musk menulis.

Sebenarnya, bapak teknologi berusia 48 tahun itu tidak begitu antusias dengan apa yang saat ini terjadi karena COVID-19. Dia mentweet pada 6 Maret tentang "Kepanikan coronavirus itu bodoh."

Sejatinya memang cukup banyak, rumah sakit di AS yang kekurangan alat ventilator dalam menangani wabah penyakit COVID-19. Hal ini pula yang membuat Musk bersikeras untuk memproduksi lebih banyak pasokan ventilator bagi rumah sakit yang membutuhkan.

“Tesla membuat mobil dengan sistem hvac yang canggih. SpaceX membuat pesawat ruang angkasa dengan sistem pendukung kehidupan. Ventilator tidak sulit, tetapi tidak dapat diproduksi secara instan," tweet Musk.

Aksi heroik Elon Musk ini pun mendapat tanggapan dari Gubernur California Gavin Newsom yang mengatakan bahwa Musk juga telah bekerja sama dengan pihak rumah sakit di Los Angeles untuk menyediakan ventilator secara cuma-cuma.

"Mereka tiba di Los Angeles dan Elon Musk sudah bekerja dengan asosiasi rumah sakit dan yang lainnya untuk mengeluarkan ventilator secara real time. Itu adalah aksi heroik," kata Newsom.

Saat ini Tesla telah bergabung dengan General Motors Co dalam menyediakan ventilator, setelah seorang pelanggannya mendesak untuk mengarahkan kembali pabrik Tesla agar memproduksi mesin.

Newsom mengatakan enam perusahaan California juga telah menawarkan fasilitas mereka untuk membuat alat pelindung diri dan ia juga sedang mengajak penyedia lainnya agar mulai memproduksi masker untuk para pekerja medis.

Saat ini di AS pun tengah menyiapkan Rumah Sakit Darurat COVID-19 yang membutuhkan setidaknya 50.000 tempat tidur untuk para tenaga medis dan pasien yang terinfeksi virus mematikan tersebut.

Kendati demikian, jumlah kasus COVID-19 di AS pun kian hari semakin meningkat. Dalam 24 jam terakhir, jumlah korban meninggal bertambah 29 orang. Penambahan ini membuat total korban meninggal di Negeri Uncle Sam menjadi 582 jiwa. Sementara itu, pasien yang sembuh berjumlah 295 orang, menurut data dari Worldometers.