Google Labeli Virus COVID-19 'SOS' Keadaan Darurat
Logo Google (Tachta Citra Elfira/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan keadaan darurat global untuk penyebaran virus corona. Dampak virus ini mulai dirasakan sejumlah negara, termasuk Indonesia yang telah mengumumkan kasus pertamanya.

Raksasa teknologi Google, juga telah menandai wabah virus corona atau COVID-19 sebagai keadaan darurat. Peringatan SOS ini telah dikeluarkan sejak, wabah virus corona mulai merebak ke sejumlah negara.

Google juga telah menjalin kemitraan dengan WHO untuk memberikan informasi terkait virus corona dan tips amannya agar tidak terjangkit wabah tersebut. Jika pengguna memasukkan keyword atau kata kunci 'Corona, 'Novel Coronavirus', atau 'COVID-19' di mesin pencarian Google, maka akan muncul fitur SOS Alert dan informasi terkini mengenai virus yang telah merenggut nyawa 3.000 orang di seluruh dunia.

"Pemberitahuan SOS bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam. Kami mengumpulkan konten yang relevan dan otoritatif dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Search, seperti penelusuran dan Maps," tulis Google.

Tangkapan layar SOS Alert virus corona (Google Search)

Karyawan Google Positif kena Corona

Melansir dari CNBC, seorang karyawan Google dilaporkan positif terinveksi virus corona. Pegawai yang bersangkutan itu berkantor di Zurich, Swiss.

Google pun mengambil langkah pencegahan, dengan membatasi perjalanan staf mereka ke sejumlah negara yang kini dilanda wabah virus corona, seperti Italia, Jepang, Iran dan Korea Selatan.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa satu karyawan dari kantor kami di Zurich telah didiagnosis dengan virus corona. Mereka berada di kantor Zurich untuk waktu yang terbatas, sebelum mereka memiliki gejala apa pun," kata juru bicara Google kepada CNBC. 

Ini merupakan laporan pertama salah karyawan Google positif terinveksi virus Corona. Sebab secara total, raksasa internet ini memilliki sekitar 120 ribu pekerja yang tersebar di sejumlah negara. 

Sejak virus corona mulai meluas, Google telah membatalkan sejumlah event dan konferensi penting hingga bulan April mendatang. 

"Kami akan terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, mengikuti saran dari pejabat kesehatan masyarakat, karena kami memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua orang,” lanjutnya.

Selain Google, toko e-commerce terbesar di dunia Amazon juga mulai mengimbau para karyawannya untuk tidak bepergian, selama wabah COVID-19. Melalui pesan surel, Wakil presiden senior Amazon, Dave Clark meminta karyawannya untuk menjadwalkan ulang agenda internasional, hingga akhir April.

Sejatinya industri teknologi jadi sektor yang cukup terdampak dari penyebaran virus corona. Selain penutupan sejumlah toko retail, pabrikan teknologi juga menunda proses produksi gawai elektronik mereka.

Ajang pertemuan developer teknologi seperti Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol juga sampai ditunda. Begitu pula perusahaan seperti Amazon, ZTE, Sony, Facebook yang mulai membatalkan sejumlah agenda tahunannya.