Puluhan Hewan Peliharaan Terinfeksi COVID-19, Pemerintah Diminta Tambah Fasilitas Perawatan Binatang

JAKARTA - Sebanyak 89 anjing dan kucing dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Korea Selatan hingga September, menurut data Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan, Selasa.

Informasi yang tersedia hingga saat ini di dalam dan luar negeri menunjukkan, hewan dapat terinfeksi virus, sebagian besar selama kontak dekat dengan pasien manusia yang dikonfirmasi, tetapi risiko penularan dari hewan ke manusia dianggap rendah.

Menurut data yang disampaikan dari kementerian kepada anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea yang berkuasa, 55 anjing dan 34 kucing telah terinfeksi COVID-19 di Negeri Ginseng sejak pandemi dimulai pada Januari 2020.

Dari jumlah tersebut, 80 hewan peliharaan di antaranya dilaporkan berada di ibukota Seoul, sementara tiga terlihat di Provinsi Gyeonggi, diikuti oleh dua di Kota Sejong.

Di bawah kebijakan karantina pemerintah, jika pemilik dipastikan terinfeksi virus corona, pemerintah setempat dapat menguji hewan peliharaan mereka jika menunjukkan gejala mirip virus corona, termasuk demam, batuk, dan kesulitan bernapas, bekerja sama dengan pusat layanan hewan setempat.

Jika hewan dites positif, itu akan ditempatkan di bawah karantina wajib 14 hari di bawah perawatan anggota keluarga yang belum tertular virus.

Sebagian besar pemerintah daerah menawarkan layanan perawatan hewan peliharaan, bagi mereka yang tidak ada memiliki kemampuan untuk merawat hewan peliharaan mereka.

Namun menurut Maeng, empat pemerintah provinsi di Korea Selatan, Chungcheong Utara, Chungcheong Selatan, Jeolla Selatan dan Gangwon, tidak menyediakan layanan seperti itu.

"Pemerintah harus menambah jumlah fasilitas yang ditunjuk untuk menyediakan layanan perawatan hewan peliharaan bagi pasien yang berada di fasilitas perawatan COVID-19," katanya dalam sebuah pernyataan, mengutip Korea Times 5 Oktober.