Teleskop Hubble Tangkap Galaksi Bercahaya Paling Energik
JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil menangkap sebuah galaksi yang sangat bercahaya dan energik, dijuluki NGC 5728. Galaksi spiral ini memiliki jarak sekitar 130 juta tahun cahaya dari Bumi.
Galaksi ini ditangkap dalam panjang gelombang cahaya inframerah dan cahaya tampak (visible). NGC 5728 merupakan jenis galaksi yang sangat energik seperti galaksi Seyfert, dan uniknya ia memiliki inti galaksi yang sangat terang.
“Dalam gambar ini, NCG 5728 tampak sebagai galaksi spiral yang elegan, bercahaya, dan berpalang. Namun, apa yang tidak ditunjukkan oleh gambar ini adalah bahwa NGC 5728 juga merupakan jenis galaksi yang sangat energik, yang dikenal sebagai galaksi Seyfert," ungkap para ilmuwan Hubble seperti dikutip dari Digital Trends, Senin, 3 Oktober.
Jenis galaksi yang sangat energik ini ditenagai oleh inti aktifnya, yang dikenal sebagai inti galaksi aktif (active galactic nuclei/AGN). Ada banyak jenis AGN berbeda, dan hanya beberapa di antaranya yang menggerakkan galaksi Seyfert.
Jenis galaksi lain dengan inti galaksi aktif, seperti quasar, sulit dilihat karena jumlah radiasi yang dipancarkannya mengaburkan seluruh galaksi. Tapi galaksi Seyfert seperti NGC 5728 dapat dilihat dengan jelas dan terlihat seperti galaksi standar.
Baca juga:
- Perubahan Privasi iPhone, Pertanda Apple Ingin Masuki Bisnis Iklan Internet?
- Para Ilmuwan Temukan Planet Mirip Jupiter yang Mengorbit di Tiga Bintang
- Pengguna Bukan Orang Bodoh!, Alasan Google dalam Sidang Antimonopoli di Uni Eropa
- Rindu Nge-Tweet, Donald Trump Paksa Hakim untuk Minta Twitter Pulihkan Akunnya
Sebagai informasi, gambar ini diambil menggunakan Wide Field Camera 3 Hubble, yang memotret dalam cahaya tampak dan panjang gelombang inframerah, memungkinkannya menangkap galaksi dengan segala kemegahannya.
Namun, ada lebih banyak cahaya yang dipancarkan oleh AGN dalam panjang gelombang lain yang tidak dapat ditangkap oleh instrumen Hubble. Inilah salah satu alasan mengapa para astronom mengamati alam semesta dalam berbagai panjang gelombang, seperti sinar ultraviolet, sinar-X, atau panjang gelombang radio.
Setiap panjang gelombang yang berbeda memungkinkan mereka untuk melihat fitur yang berbeda di alam. Panjang gelombang inframerah yang digunakan oleh Hubble, misalnya, sangat baik untuk melihat menembus awan debu untuk melihat struktur yang seharusnya tidak terlihat.