Setelah Lithuania, Kini Jerman Mulai Awasi Sensor Bawaan dari Xiaomi

JAKARTA – Pengawas keamanan siber federal Jerman, BSI, sedang melakukan pemeriksaan teknis terhadap ponsel yang diproduksi oleh Xiaomi Corp China. Hal ini ditegaskan oleh juru bicara kementerian dalam negeri Jerman kepada Reuters, Rabu 29 September.

Juru bicara itu tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang jenis pemeriksaan apa yang dilakukan agensi tersebut.

Sebelumnya Badan keamanan siber negara bagian Lithuania mengatakan pekan lalu bahwa ponsel Xiaomi memiliki kemampuan bawaan untuk mendeteksi dan menyensor istilah seperti "Bebaskan Tibet", "Hidup kemerdekaan Taiwan", atau "gerakan demokrasi".

Xiaomi mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya melibatkan ahli pihak ketiga untuk menilai tuduhan oleh Lithuania bahwa smartphone-nya membawa kemampuan sensor bawaan.  Perusahaan itu tidak segera tersedia untuk memberikan komentar tentang penyelidikan Jerman.

Xiaomi muncul sebagai vendor smartphone teratas di Eropa untuk pertama kalinya pada kuartal kedua tahun 2021, mengirimkan rekor 12,7 juta unit di sana, kata perusahaan riset Strategy Analytics.

Bersama dengan pesaing China lainnya pada sistem operasi Android, Xiaomi telah menikmati lonjakan pangsa pasar menyusul penegakan sanksi AS terhadap Huawei Technologies Co Ltd, yang melumpuhkan divisi smartphone yang dulunya dominan.

Jerman memiliki kekhawatiran keamanan tentang penggunaan teknologi dari perusahaan China seperti Huawei dalam peluncuran jaringan 5G setelah AS menyerukan pelarangan perusahaan, dengan mengatakan peralatannya dapat digunakan untuk mendukung mata-mata negara China.