JAKARTA - Salah satu masalah yang mengganggu dari sejumlah smartphone Xiaomi adalah pengoperasian sensor jarak atau proximity yang tidak berfungsi dengan baik. Tugas utama sensor ini adalah mematikan layar sentuh selama panggilan suara, setelah telinga berada di dekatnya.
Hal ini menghindari klik yang tidak disengaja dan membuka aplikasi lain selama panggilan berlangsung. Selain itu, perusahaan akhirnya mendengar yang dikeluhkan pelanggan tentang buruknya kinerja sensor jarak dan percaya bahwa masalahnya ada di sensor itu sendiri.
Oleh karena itu mengutip Gizchina, Senin, 23 Agustus, Xiaomi telah meninggalkan Elliptic Labs, yang memasok sensor untuk model terbaru perusahaan. Sebagai gantinya, Minghao Sensing akan dipilih menjadi pemasok yang akan melakukan produksi dan pasokan sensor ke Xiaomi.
Meski demikian, tidak diketahui seberapa cepat Xiaomi akan mulai menempatkan sensor jarak dari Minghao Sensing ke dalam smartphone-nya. Selain mengganti pemasok sensor itu sendiri, perusahaan juga bermaksud untuk memperbaiki perangkat lunak sehingga masalah seperti pengoperasian sensor jarak yang tidak berfunsgi dengan baik itu terpecahkan.
Lainnya, di tengah masalah sensor jarak itu, Xiaomi berhasil menjadi pemimpin di pasar lain menurut laporan International Data Corporation (IDC). Ia telah mengungkapkan statistik pasar smartphone Rusia pada kuartal kedua tahun ini.
Menurut laporan, untuk pertama kalinya baris pertama ditempati oleh Xiaomi raksasa dari China. Dalam periode dari April hingga Juni inklusif, sekitar 6,7 juta smartphone dikirim ke Federasi Rusia. Dan menghasilkan 2,1 miliar dolar AS, yaitu sekitar dua pertiga lebih tinggi dari hasil tahun lalu.
BACA JUGA:
Harga rata-rata smartphone yang terjual pada kuartal kedua adalah 322 dolar AS. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya angka ini adalah 196 dolar AS, dan pada kuartal pertama tahun ini 306 dolar AS.
Xiaomi telah menduduki hampir sepertiga pasar Rusia yakni 32,8 persen. Raksasa Korea Selatan Samsung, terdegradasi ke tempat kedua, menguasai 28,3 persen industri. Apple menutup tiga besar dengan 13,8 persen.
Di baris keempat adalah merek Pocophone yang merupakan sub-merek Xiaomi, dengan hasil 4,9 persen. Posisi kelima ditempati oleh Realme dengan 4,8 persen. Semua pemain lain di pasar Rusia bersama-sama hanya memegang 15,4 persen.
Dengan data ini menunjukkan, orang Rusia terutama lebih menyukai smartphone kelas menengah. Tetapi perangkat Apple iPhone 11, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max yang mahal juga masih diminati. Di segmen telepon push-button, penjualan tahun ini naik 13,4 persen menjadi 1,6 juta unit.