Kepercayaan Publik Merosot ke Posisi 4, KPK: Feedback Masyarakat Penting untuk Perbaikan

JAKARTA - Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan, tanggapan atau feedback dari masyarakat penting untuk instrospeksi dan perbaikan bagi lembaganya.

Hal ini disampaikannya untuk menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan penurunan tingkat kepercayaan publik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jika biasanya lembaga ini berada di peringkat satu atau dua, kini, KPK berada di posisi keempat.

"KPK mengapresiasi lembaga survei sebagai pihak yang terus konsisten mengukur dan memotret presepsi publik dan menyampaikan feedback-nya. Feedback dari masyarakat sangat berarti bagi KPK untuk introspeksi dan melakukan perbaikan ke depannya," kata Ali kepada wartawan, Selasa, 28 September.

Survei semacam ini, sambung dia, menjadi salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap kinerja komisi antirasuah. Tapi, Ali mengingatkan, kerja pemberantasan korupsi tak bisa serta merta langsung dirasakan hasilnya.

"Pemberantasan korupsi adalah ikhtiar panjang di mana dampak dan manfaatnya tidak serta merta bisa kita rasakan seketika itu juga," tegasnya.

Apalagi, saat ini publik lebih banyak menilai keberhasilan KPK melalui kinerja penindakan dengan menangkapi para koruptor dan memulihkan kerugian negara. Sedangkan pada pencegahan, publik kerap tak memperhatikan karena butuh waktu untuk merasakan hasilnya.

Meski begitu, KPK tetap mengapresiasi apapun pandangan masyarakat. Ali berharap ke depannya lembaga survei yang mengeluarkan hasil penilaian publik terhadap KPK bisa memberikan indikator dan hasil pengukurannya secara detail sehingga bisa dipelajarai lebih lanjut.

Sebagai informasi, dari hasil tersebut ada 65 persen responden yang masih sangat percaya atau percaya pada KPK. Sebanyak 26 persen menyatakan sedikit percaya, 4 persen tidak percaya, dan 5 persen tidak menjawab.

Dengan angka tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri jauh lebih tinggi yaitu 71 persen responden yang masih sangat percaya atau percaya pada Polri. Sebanyak 24 persen menyatakan sedikit percaya, 1 persen tidak percaya, dan 3 persen tidak menjawab.

Sementara TNI berada di posisi satu atau menjadi lembaga yang paling dipercaya publik dengan tingkat kepercayaan 90 persen dan hanya 7 persen yang menyatakan sedikit percaya.