Banyak Desakan Mundur Buntut Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Yasonna Laoly: Kita Anteng-Anteng Saja

JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menanggapi santai soal adanya desakan mundur dari sejumlah pihak pasca peristiwa kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. 

"Kita ini anteng-anteng saja," ujar Yasonna di Gedung DPR, Selasa, 21 September. 

Politikus PDIP itu menambahkan, pihaknya sedang membentuk tim psikolog untuk membantu para korban kebakaran. 

 

"Karena traumanya berat ya itu kita lakukan, 48 sudah dikembalikan ke keluarga, dikebumikan. Semua kita tanggung biayanya, termasuk santunan kita sudah dibayar tinggal satu WNA sekarang yang belum. Kita tunggu bagaimana dari negara yang bersangkutan di Nigeria kalau mereka katakan kubur di sini atau kremasi kita akan lakukan," kata Yasonna.

 

 

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Syarifuddin Sudding menyarankan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mundur dari jabatannya pasca insiden kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu, 8 September, dini hari. 

"Kalau dia punya tanggung jawab moral, saya kira dia harus mundur. Kalau tidak mundur, saya kira presiden harus evaluasi kinerja Yasonna," ujar Sudding saat dihubungi, Kamis, 9 September. 

Pasalnya, lanjut Sudding, permasalahan ini merupakan tanggung jawab Yasonna sebagai pimpinan Kemenkumham. 

"Jangan lagi tanggung jawab seakan-akan dialihkan kepada Kalapas (Kepala Lapas) atau Dirjen Pemasyarakatan. Tapi, Yasonna sebagai pengendali kebijakan harus bertanggung jawab penuh terhadap tragedi kemanusiaan ini," tegas politikus PAN itu.