Laris Manis Jam Tangan Rolex Jadi Pilihan Investasi di Korea Selatan

JAKARTA - Jam tangan Rolex tengah menjadi investasi panas di Korea Selatan, seiring dengan kian sulitnya menemukan jam tangan mewah, sementara pasokan terbatas tetapi permintaan melonjak.

Di Diesel Mania, sebuah kafe internet atau forum untuk berbagi informasi tentang mode dan tren di mesin pencarian Naver, seorang pengguna mengunggah ia akhirnya berhasil membeli jam tangan Rolex Datejust setelah menunggu tiga bulan.

"Di Hyundai Department Store pada Hari Minggu, ada 30 orang menunggu pada jam 2 pagi dan 70 orang pada jam 5 pagi," tulisnya, sementara pengguna lain memuji usahanya dan iri dengan keberuntungannya, menmgutip Korea Times Senin 6 September.

Orang-orang rela mengantre mulai subuh untuk memasuki toko Rolex sebagai pelanggan pertama untuk meningkatkan kemungkinan membeli jam Rolex, tetapi tidak ada jaminan mereka akan berhasil. Karena kekurangan pasokan, pelanggan di sini dengan bercanda mengatakan, mereka 'hanya menjual udara di toko Rolex'.

Ilustrasi Rolex Daytona. (Wikimedia Commons/Sealobo at English Wikipedia)

Beberapa dari mereka yang mengantri menginginkan jam tangan untuk diri mereka sendiri, sementara yang lain membeli untuk menjual kembali jam tangan, karena mereka dapat memperoleh gaji beberapa bulan dengan menjualnya kembali.

Bosan menunggu, beberapa konsumen beralih ke yang bekas, sementara, beberapa model populer bekas dijual dengan harga sekitar dua kali lipat dari harga jual barunya.

Di pasar barang bekas online, orang dapat menemukan banyak penawaran untuk membeli atau menjual jam tangan Rolex.

Rolex Oyster Perpetual Submariner Date misalnya, dihargai 11,65 juta won atau sekitar 10,068 dolar AS setara Rp143.241.966 di situs web resmi Rolex Korea Selatan. Di perdagangan We Watch, platform perdagangan jam tangan bekas, model yang sama dijual dengan harga lebih dari dua kali lipat mencapai 24 juta won setara Rp295.165.113.

Terpisah, ada penjual meminta 28 juta won atau sekitar Rp344.359.298 untuk Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona yang dibeli pada tahun 2017. Di situs web resmi Rolex Korea, saat ini harganya dibanderol 21,24 juta won setara Rp261.221.125.

Ilustrasi Rolex Datejust. (Wikimedia Commons/ajay_suresh)

Kelangkaan jam tangan Rolex tampaknya menjadi fenomena global. Mendefinisikan kekurangan sebagai 'badai yang sempurna'. Yahoo Finance baru-baru ini melaporkan penjualan jam tangan Swiss naik 7,6 persen pada Juli dibandingkan dengan data pra-pandemi. Sementara, penjualan di AS naik 48,5 dan 75 persen di China.

Meskipun permintaan tinggi, produksi telah dibatasi karena COVID-19 dengan Yahoo Finance melaporkan Rolex kemungkinan tidak akan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan. Pihak produsen disebut memilih untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi klien, daripada membanjiri pasar dan mengurangi nilai jam tangan.

Strategi ini terbukti ketika menganalisis pengajuan bisnis Rolex Korea, yang seperti lebih fokus pada mempertahankan kelangkaan daripada meningkatkan penjualan atau keuntungan. Ini mencatat total penjualan 232,9 miliar won pada tahun 2020, turun sekitar 20 persen dari tahun lalu. Laba operasional Rolex juga turun 49 persen menjadi 28,3 miliar won.