Waduh, Dokumen Sensitif Tertinggal di Kedutaan Besar Inggris Kabul, Bahayakan Nyawa Pekerja Lokal

JAKARTA - Sebuah dokumen sensitif berisi informasi mengenai pekerja Afghanistan dan pelamar pekerjaan, ditemukan tertinggal di Kedutaan Besar Inggris yang ditinggalkan oleh staf menyusul evakuasi yang dilakukan.

Dokumen-dokumen itu ditemukan oleh seorang jurnalis surat kabar The Times pada Hari Selasa lalu selama tur ke kawasan diplomatik yang ditinggalkan di kota itu, disertai dengan patroli Taliban.

Mengutip Sky News Jumat 27 Agustus, penemuan ini terjadi di tengah kekhawatiran Taliban akan membalas dendam, terhadap warga Afghanistan yang dianggap telah membantu sekutu Barat selama perang 20 tahun di negara itu.

Berisi informasi sensitif, dokumen-dokumen itu termasuk memuat nama dan alamat seorang anggota staf senior kedutaan, anggota staf lain dan rincian mereka, menurut surat kabar itu. Itu juga termasuk CV dan alamat orang-orang Afghanistan yang melamar pekerjaan sebagai penerjemah, beberapa di antaranya mencantumkan pengalaman kerja dengan negara-negara Barat lainnya.

The Times mengatakan telah menghubungi nomor kontak dan menemukan beberapa orang telah dibawa ke Inggris, tetapi beberapa telah ditinggalkan. Tiga staf Afghanistan dan delapan anggota keluarga, termasuk lima anak-anak, telah terperangkap dalam kerumunan di luar bandara Kabul, tidak dapat mencapai bagian yang dikuasai Inggris.

Kendati, akhirnya mereka ditemukan dan diselamatkan. Tidak jelas apa yang terjadi pada setidaknya dua pelamar kerja. lainnya.

Terpisah, Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing (FCDO) mengatakan staf telah mencoba untuk menghancurkan materi sensitif sebelum meninggalkan kedutaan.

"Kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengamankan keselamatan mereka yang bekerja untuk kami di Afghanistan dan terus melakukannya. Yang terpenting, kami sekarang bisa menyelamatkan ketiga keluarga ini," ujar seorang juru bicara.

"Penarikan kedutaan kami dilakukan dengan cepat karena situasi di Kabul memburuk. Setiap upaya dilakukan untuk menghancurkan materi sensitif," sambungnya.

Setelah penemuan ini, Kantor Luar Negeri telah membela staf kedutaan Kabul. Namun, Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri akan menggelar penyelidikan terkait hal ini.

"Kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengamankan keselamatan mereka yang bekerja untuk kami termasuk menyelamatkan tiga keluarga. Penarikan Kedutaan kami dilakukan dengan cepat karena situasi di Kabul memburuk. Setiap upaya dilakukan untuk menghancurkan materi sensitif," jelas FCDO.

Sementara itu, Ketua Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri Tom Tugendhat mengatakan akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

"Bagaimana @FCDOGovUK menangani krisis ini akan menjadi subjek penyelidikan @CommonsForeign yang akan datang. Bukti sudah masuk," tulisnya di Twitter.