JAKARTA - Militer Amerika Serikat (AS) mengabarkan terjadinya ledakan di luar Bandara Kabul, Afghanistan. Ledakan terjadi setelah sejumlah negara menyatakan adanya ancaman besar serangan teroris yang memancing kekhawatiran warga.
Dilaporkan TOLO News, seorang pejabat Taliban mengatakan setidaknya sebelas meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak serta sejumah pengawal Taliban sendiri. Belum banyak kabar pasti mengenai peristiwa ini.
Yang jelas ledakan terjadi di Gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan. Gerbang Abbey merupakan satu dari tiga gerbang yang ditutup setelah adanya ancaman teroris.
Sejumlah laporan menyebut adanya suara tembakan di lokasi. Sejumlah orang kabarnya terluka dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Update: Several people wounded in the blast close to Kabul airport have been taken to Emergency Hospital. #Afghanistan pic.twitter.com/qjdI4o7aGF
— TOLOnews (@TOLOnews) August 26, 2021
BACA JUGA:
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Reuters bahwa ledakan itu dilakukan oleh pengebom bunuh diri. Presiden Joe Biden juga diketahui telah diberitahu soal perkembangan itu.
Sebelumnya, dilaporkan lebih dari 82 ribu orang telah meninggalkan Afghanistan setelah Taliban menguasai Kabul sepuluh hari lalu. Australia, AS, dan Inggris kemudian menyampaikan peringatan tentang ancaman terorisme kepada warga mereka.