Anies Gelar Vaksinasi Gotong Royong Berbayar untuk WNA, Harganya Rp700 Ribu
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar vaksinasi Gotong Royong untuk warga negara asing (WNA) di Balai Kota DKI.
Dalam peninjauannya, Anies menuturkan WNA yang divaksin hari ini telah terdaftar pada perusahaan yang mengikuti program vaksinasi dengan skema berbayar tersebut.
"Kami Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Kadin Ondonesia bersama-sama menjangkau masyarakat internasional yang bekerja di Jakarta. Selain Ibu Kota Indonesia, ini juga Ibu Kota ASEAN dan pusat kegiatan usaha, bisnis yang banyak perusahaan-perusahaan internasional," kata Anies, Selasa, 24 Agustus.
Anies menuturkan, Pemprov DKI memfasilitasi 1.000 orang WNA untuk divaksinasi. Sejauh ini, sudah ada 356 WNA yang mendaftar. Vaksinasi Gotong Royong untuk WNA ini menggunakan vaksin Sinopharm yang dibayarkan oleh perusahaan.
"Program vaksin Gotong Royong ini berbayar, nilainya 700 ribu rupiah. Berbeda dengan vaksin lain yang Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer yang disiapkan secara gratis oleh pemerintah," ucap Anies.
Baca juga:
- Anak Buah Anies Berharap Tahun Depan Formula E di Jakarta Bisa Dapat Sponsor
- PSI Soroti Pemborosan Pembelian Lahan Makam COVID-19 Rp3,3 Miliar, Wagub DKI: Semua Sudah Diperhitungkan, Tidak Ada Kelebihan
- Tanggapi Interpelasi DPRD Terkait Formula E, Wagub DKI: Hak Tapi Kami Harap Ada Dialog
- Pemerintah Pulangkan 129 Pekerja Migran dan Awak Kapal yang Terlantar di Taiwan
Anies mengaku sempat berbincang dengan para WNA yang mengikuti vaksinasi Gotong Royong tersebut. Kata Anies, mereka bersyukur dengan program vaksinasi ini.
Sebab, mereka tak bisa mengikuti vaksinasi program pemerintah yang gratis. Sementara, mereka membutuhkan vaksinasi sebagai syarat untuk melakukan perjalanan pulang ke negaranya.
"Tadi saya ngobrol dengan beberapa, mereka datang ke sini. Ada yang dari Afrika, baru pertama kali ke Indonesia, datang di bulan Maret. Persis saat pandemi melonjak dan setelah itu ia tidak bisa pulang ke negaranya," ucap Anies.
"Jadi, sejak bulan Maret, dia sampai sekarang di Indonesia tidak bisa bepergian, tidak bisa pulang. Dan akhirnha dapat vaksin hari ini, mudah-mudahan bisa jadi sarana untuk pulang ketemu keluarganya lagi setelah satu tahun menunggu," lanjutnya.