Perusahaan Migas Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Ambil Alih 49 Persen Hak Partisipasi di Blok Sengkang Sulawes Selatan
JAKARTA - Perusahaan migas PT Energi Mega Persada Tbk baru saja melakukan aksi korporasi. Emiten bersandi ENRG itu mengambil alih 49 persen hak partisipasi yang dimiliki PT Energi Maju Abadi (EMA) di Blok Sengkang.
Dalam keterbukaan informasi ENRG yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 9 Agustus, hal tersebut terjadi pasca kepastian penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara perusahaan milik konglomerat Aburizal Bakrie ini melalui anak usahanya dengan EMA untuk kepemilikan 100 persen saham EMA.
Sisa 51 persen hak partisipasi Blok Sengkang dimiliki Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd. Berjalannya waktu di kemudian hari, hak partisipasi akan disesuaikan menjadi 50:50 sesuai kesepakatan sebelumnya antara EMA dan EEES.
Sebagai informasi, Blok Sengkang telah mendapatkan perpanjangan kontrak bagi hasil selama 20 tahun pada 2018 lalu. Kontrak ini bakal berlaku terhitung mulai 24 Oktober 2022 sampai 2042 mendatang.
Blok Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas (BCF) dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Selain itu, Blok Sengkang memproduksi kurang lebih 40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Tercatat, gas hasil produksi Blok Sengkang digunakan untuk menyuplai kebutuhan beberapa pembangkit listrik di Sulawesi Selatan.
Baca juga:
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Labanya Melesat 207 Persen di 2020
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Rugi Rp4,9 Triliun di 2020
- Perusahaan Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Masih Rugi Rp43 Miliar, Anindya: Alhamdulillah Masih Bisa Tumbuh Meski Pasang Surut
- Ini Penyebab Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie BUMI Rugi Rp4,9 Triliun
Direktur EMP Edoardus Ardianto mengatakan, saat ini EMP mengoperasikan 8 aset migas dan gas metana batubara di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Mozambik, Afrika. Beberapa rencana pengembangan rencananya bakal dilakukan untuk Blok Sengkang pasca akuisisi.
"Perusahaan akan mengeluarkan pendanaan yang diperlukkan untuk mengembangkan Blok Sengkang. Beberapa aktivitas diantaranya studi geologi seismik 2D sepanjang 800 km, survei seismik 3D seluas 100 km2 dan pengeboran 13 sumur eksplorasi," kata Edoardus.
Direktur Utama EMP Syailendra S. Bakrie menambahkan, pihaknya optimistisi Blok Sengkang memiliki prospek yang bagus. Iaberharap aktivitas pengembangan tersebut dapat menambah jumlah cadangan dan volume produksi gas dari Sengkang di masa mendatang.
"Produksi gas dari Sengkang diyakini bakal berdampak positif pada kinerja EMP di masa mendatang," ujarnya.