Saham Bukalapak Langsung Melesat 25 Persen dan Kena Auto Reject Atas (ARA), Investor pada Berebut?
JAKARTA - Harga PT Bukalapak.com Tbk langsung melejit 25 persen pada pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 6 Agustus. Emiten berkode BUKA itu pun langsung mengalami auto reject atas (ARA).
Saham emiten berkode BUKA itu membuka perdagangan di level Rp850 per saham dan langsung melesat 24,74 persen ke level Rp1.060 per saham. BUKA ditransaksikan sebanyak 983 kali dengan volume saham yang beredar 223 juta unit. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp236 miliar.
Bukalapak menjadi emiten tercatat ke-28 yang melantai di Bursa Efek Indonesia. BUKA menawarkan sebanyak 25,76 miliar lembar saham kepada publik atau 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp850 per saham.
Dengan demikian, perseroan meraih dana segar mencapai Rp21,9 triliun dari IPO. Ini merupakan dana hasil penghimpunan terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia. BUKA berencana menggunakan 66 persen dana dari IPO sebagai modal kerja.
Baca juga:
- Bukalapak Segera Melantai di BEI dengan Kode Emiten BUKA, Incar Dana Segar Rp21 Triliun
- Bukalapak Berhasil Gaet 8 Juta Mitra UMKM hingga Kuartal I 2021
- Investor Kawakan Lo Kheng Hong Tidak Tertarik Beli Saham Bukalapak: Bukan Kriteria Saya, Mereka Masih Rugi Rp1,35 Triliun
- Tiga Perusahaan Teknologi Unicorn-Decacorn Indonesia Bakal IPO, Siapa Menyusul Bukalapak?
Sisanya 34 persen akan digunakan untuk modal kerja di entitas anak. Sisa dana sebesar 34 persen dana dari IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk enam anak perusahaan Bukalapak. Di mana perusahaan akan mengalokasikan masing-masing 15 persen untuk PT Buka Mitra Indonesia, dan PT Buka Usaha Indonesia untuk modal kerja.
Sedangkan empat entitas anak lainnya akan mendapatkan masing-masing 1 persen dana IPO BUKA untuk modal usaha. Keempat perusahaan itu adalah PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte. Ltd, dan PT Five Jack.