Dikritik Termakan Prank Rp2 Triliun Akidi Tio, Ade Armando Bela Diri: Daripada Prank Wajib Pilih Gubernur Seiman
JAKARTA - Nama dosen Universitas Indonesia Ade Armando menjadi perbincangan publik menyusul cuplikan pernyataan di kanal Youtube Cokro TV beberapa waktu lalu. Dalam video, Ade Armando memberikan pujian kepada keluarga almarhum pengusaha Akidi Tio yang memberikan donasi Rp2 triliun.
Netizen mengungkit-ungkit pernyataan Ade menyusul belum jelasnya donasi yang diberikan keluarga almarhum. Saat ini, penyidik Polda Sumatera Selatan masih menggali keterangan dari pihak keluarga almarhum mengenai benar tidaknya donasi tersebut.
"Keluarga pengusaha Akidi Tio menyumbang Rp2 trilun bukan Rp2 miliar. Uang semua, enggak pakai pasir. Pak Akidi Tio sendiri sudah meningal dunia pada 2009 dia dan keluarganya sangat low profile," begitu cuplikan pernyataan Ade Armando yang tersebar di Twitter.
Dengan 'serangan' kritik hingga sindiran di Twitter, Ade Armando pun membela diri lewat cuitan di akun pribadinya, @adearmando1. Ade bilang, Prank Rp2 triliun tidak merugikan siapa-siapa.
"Bandingkan dengan prank wajib memilih gubernur seiman yang menghancurkan bangsa," terang Ade dikutip VOI, Selasa, 3 Agustus.
Baca juga:
- Heriyanti Anak Akidi Tio Sesak Napas, Dokter Bawa Tabung Oksigen ke Rumahnya di Palembang
- Anak Akidi Tio Terlibat Kasus Dugaan Penipuan Miliaran yang Ditangani Polda Metro Jaya, Begini Kronologinya
- Anak Akidi Tio Mangkir dari Panggilan Kasus Dugaan Penipuan Rp7,9 Miliar di Polda Metro Jaya
- Meski Dana Otsus Rp4 Miliar di DPPAD Dikembalikan, Kejati Papua Tetap Usut Dugaan Korupsi
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallangan mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan, dan semua keterangan yang diberikan empat orang tersebut yang menjamin uang tersebut ada dan akan dicairkan, Selasa, melalui bilyet giro Bank Mandiri.
"Tadinya seperti itu (pencairan dana) tapi kita dengarkan saja nanti," kata dia.
Menurutnya, sebelum dana tersebut pasti ada dengan dibuktikan melalui pencairan maka keempat orang yaitu anak perempuan bernama Heriyanti, anak menanti Rudi Sutadi, cucu almarhum Akidi dan dokter pribadi keluarga dr Hardi Darmawan akan dijaga ketat kepolisian.
"Semua keterangan dimaksimalkan untuk memenuhi konstruksi hukum terlebih untuk memastikan ada atau tidaknya dana senilai Rp2 triliun," ujarnya.