Facebook Pecat Karyawannya karena Kritik Kebijakan Perusahaan tentang Unggahan Trump yang Rasis

JAKARTA - Perusahaan Facebook Inc memecat seorang karyawannya, Brandon Dail, karena mengkritik kebijakan yang diambil Mark Zuckerberg tentang unggahan Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu. 

Mengutip Reuters, Brandon Dail yang merupakan salah satu insinyur user interface Facebook bercerita, dirinya dipecat lewat akun Twitter. Dail menuliskan alasannya dipecat karena memarahi rekan kerja yang menolak gerakan Black Lives Matter.

Black Lives Matter merupakan gerakan aksi untuk mewujudkan kesetaraan di AS yang didasari oleh kematian George Floyd dua minggu lalu.

Selain Dail, ada enam orang lain yang ikut dipecat Facebook.

Kabar tersebut dikonfirmasi Facebook, tanpa memberi informasi tambahan. Sementara, Dail tidak merespon ketika dimintai keterangannya.

Beberapa waktu lalu, Trump mengunggah sejumlah pernyataan di media sosialnya, terkait aksi demonstrasi melawan rasisme dan kebrutalan polisi yang terjadi setelah pembunuhan George Floyd, 25 Mei. 

Twitter memberikan label peringatan pada unggahan Trump. Sementara, Facebook memilih membiarkannya. Sikap Facebook ini yang ditentang Dail.

Dail juga keberatan karena Facebook dan Twitter menolak mengambil tindakan terhadap unggahan Trump yang berisi teori konspirasi yang tidak berdasar tentang Martin Gugino. Martin Gugino adalah seorang demonstran berusia 75 tahun yang terluka parah karena polisi di Buffalo, New York.

"Pernyataan Trump tentang Martin Gugino adalah hina, dan jelas merupakan pelanggaran aturan anti-pelecehan Facebook. Lagi-lagi sangat mengecewakan bahwa Facebook belum menghapusnya," katanya.