Luhut Minta Gubernur Sumut Dukung UMKM Melek Digital

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diminta untuk lebih aktif memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan cara mendorong UMKM di Sumut ikut program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Gubernur Sumut Edy Ramayadi harus bisa membuat target yang tepat. Luhut pun mendorong UMKM di daerah tersebut untuk melek digital.

"Malu kita kalau Sumut sedikit partisipasinya. Maka saya minta di Sumut, Pak Gubernur, ada target berapa ratus ribu UMKM masuk online untuk buat ekonomi Sumut makin baik," katanya, dalam webinar, Jumat, 12 Juni.

Luhut meyakini, Eddy dapat menjalankan arahan yang diberikan dengan baik. Sebab, UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar kepada gerak perekonomian di Indonesia.

"Ini perlu disikapi karena ini proses cepat semua. Saya minta orang Sumut, Pak Gubernurnya ini kan orangnya juga paten, supaya proaktif laksanakan," jelasnya.

Menurut Luhut, UMKM merupakan sektor informal yang menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia dengan jumlah besar. Karena hal itu, UMKM harus menjadi perhatian. Apalagi, 80 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi dalam negeri.

"Anda bisa lihat datanya UMKM itu serap 95 persen dari total tenaga kerja, lebih dari 115 juta," ucapnya.

Tak hanya itu, Luhut berujar, UMKM juga berkontribusi pada 14,4 persen nilai ekspor non-migas nasional. Kontribusi UMKM pada PDB nasional juga besar, jumlahnya hingga 61 persen. Bahkan, nilai investasi ke sektor UMKM sebesar 56 persen dari total investasi yang ada.

"Lalu UMKM juga berkontribusi pada 14,4 persen nilai ekspor dari non migas. Lalu menyumbang 61 persen dari PDB nasional, dan investasi sektor UMKM itu 56 persen," tuturnya.

Masih Banyak UMKM yang Belum Melek Digital

Luhut mengatakan, sektor UMKM di Indonesia banyak yang belum melek teknologi dalam memanfaatkan pasar digital atau penjulan secara online di Indonesia.

Padahal, menurut Luhut, di tengah kondisi pagebluk COVID-19 yang belum surut ini telah terjadi penurunan penjualan produk UMKM secara langsung. Karena kondisi ini, UMKM harus memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya melalui pasar digital.

Menurut Luhut, penjualan produk UMKM melalui online merupakan solusi yang tepat di tengah ketidakpastian kapan pagebluk COVID-19 ini berakhir.

"Penjualan online ini jadi solusi hebat. Kita lihat satu bulan terakhir ini peningkatannya ini sangat luar biasa," jelasnya.

Apalagi, kata Luhut, pemerintah sudah memberikan dukungan dengan meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Gerakan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 14 Mei ini telah berhasil mendorong 300 ribu UMKM go online.

"Target kita 2 juta UMKM bisa masuk platform ini, ini masih jalan dalam sebulan sudah 300 ribu yang transformasi ke online," katanya.