MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) supaya memanfaatkan digitalisasi di tengah pandemi dua tahun terakhir.
"Di situasi saat ini pelaku UMKM harus beradaptasi memanfaatkan digitalisasi, dan Pemkot Medan memiliki peran membantu UMKM untuk bertahan dan berkembang," ujar Bobby di Medan, Sumut, Sabtu 12 Februari.
Wali kota menegaskan tidak menginginkan pelaku UMKM terus terpuruk di masa pandemi ini dengan mengambil kebijakan yang memudahkan UMKM dalam memasarkan produknya.
Langkah ini dinilai mampu membangkitkan UMKM, salah satunya dengan memasukkan UMKM sektor kuliner ke dalam e-Katalog Pemkot Medan, sehingga roda perekonomian kembali pulih.
Dengan begitu, kata wali kota, produk-produk kuliner yang dihasilkan oleh pelaku UMKM bisa digunakan, terutama makan dan minum di lingkungan Pemkot Medan.
"Karena itu anggaran yang ada Pemkot Medan harus dimanfaatkan untuk membantu UMKM dengan cara menggunakan produk makan dan minum OPD di lingkungan Pemkot Medan," tegas Wali Kota Bobby.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Anwar Syarif mengaku pihaknya tengah melakukan pembinaan UMKM di antaranya membangun aplikasi sistem manajemen koperasi dan UMKM berbasis web.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi, pelatihan dan edukukasi pelaku UMKM terkait ekonomi digital, dan nota kesepakatan pemangku kepentingan, seperti PT Telkom, Gojek, Tokopedia, Shoope dan lainnya.
Data terakhir Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan menyebutkan bahwa jumlah UMKM yang dibina oleh Pemkot Medan sekitar 27.000 unit dari total 70.000 unit yang terdata.
"Selanjutnya kami juga mendorong dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk 'onboarding' di flattorm digital, seperti pasar digital, E-Katalog lokal dan marketplace," tutur dia.