MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution membina sekitar 2.000 unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Salah satunya dilakukan lewat pelatihan digitalisasi.
"Setelah melek teknologi, kami berharap pelaku UMKM di kota ini bisa naik kelas," kata Bobby Nasution dikutip Antara, Selasa, 13 Oktober.
Apalagi, lanjut dia, sejak pandemi COVID-19 melanda, pelaku UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian negara ikut terdampak.
Untuk bangkit dari dampak itu, Bobby Nasution berharap pelaku UMKM lokal harus akrab dengan sistem digitalisasi.
Selain itu, Pemko Medan juga melakukan pembinaan pemasaran agar pelaku UMKM lokal mendapat wawasan pengemasan produk sehingga tampilan produk makin menarik.
Pemko Medan juga memberikan bantuan inventaris guna meningkatkan kualitas produk dan mengetahui suatu produk kompetitif bertujuan mendongkrak penjualan.
"Tidak cuma pembinaan dan inventaris, tetapi juga menjadikan Pemkot Medan sebagai pasar pelaku UMKM. Ini ditandai kerja sama Pemkot Medan dan pelaku UMKM di sektor kuliner," kata Bobby Nasution.
BACA JUGA:
Uci (35), pelaku UMKM di bidang kuliner, mengatakan bahwa langkah pemkot setempat sangat positif lewat program digitalisasi karena semua orang harus melek teknologi.
"Alhamdulillah, saya sudah beralih ke dunia digital. Teknologi zaman sekarang dengan dahulu tentunya berbeda. Pada masa digital yang makin canggih ini, saya harus dibantu admin," kata Uci.
Sejak beralih ke dunia digital, dia punya produk, seperti jus, kue, oleh-oleh, dan makanan rumahan, yang dijual secara daring.
"Berjualan secara online ini, sangat membantu saya," kata Uci.