Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan pandemi menuntut usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk go digital atau melek digital untuk mempertahankan pasar.

"Di tengah pandemi, di era disrupsi dan revolusi industri 4.0. UMKM dipaksa, mau tidak mau 'go digital'. Yang sebelumnya masih 'offline', belum jemput bola, sekarang mau tidak mau 'go digital'," katanya dikutip Antara, Jumat, 23 April.

Gibran mengatakan pandemi COVID-19 ini memberikan dampak pada keterbatasan aktivitas penjualan. Meski demikian, kondisi tersebut membuat pelaku usaha menjadi lebih melek digital termasuk berani mencoba berjualan lewat marketplace.

Mengenai kerja sama tersebut, dia berharap Shopee yang merupakan "marketplace" besar di Indonesia bisa memberikan pendampingan kepada pelaku usaha sehingga UMKM di Kota Solo bisa naik kelas.

"Kami sudah tanda tangan kerja sama, saya ingin UMKM Solo agar dibina sehingga bisa naik kelas. Saya yakin produk asli Solo sangat berkualitas dan diminati banyak orang. Kerajinan tangan, makanan, batiknya bisa menembus pasar nasional dan internasional. Komitmen Shopee sangat berpengaruh ke UMKM di kota Solo," katanya.

Salah satu pendampingan yang bisa dilakukan, yaitu manajemen usaha. Menurut dia, saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum "bankable" sehingga belum bisa mengakses pembiayaan perbankan.

"Banyak UMKM belum 'bankable', harapannya Shopee bisa mendampingi agar UMKM bisa memanajemen 'cash flow'. Ini masalah klasik UMKM, selanjutnya harapannya agar UMKM ini tambah cabang, tambah kapasitas produksi," sambung Gibran.

"Ini salah satu komitmen Pemerintah Kota Solo untuk memulihkan ekonomi Solo. Kami akan terbuka kepada pihak yang ingin membantu UMKM Solo. Perlu sedikit sentuhan, branding, packaging, pasti produk UMKM Solo bisa bersaing dengan produk kota lain," ujar Gibran.