Gara-Gara Varian Delta, Mahfud MD: Masyarakat Rebutan Vaksin COVID-19 Biarpun Dulunya Tak Percaya
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan masyarakat kini berebut mendapat vaksin COVID-19 meski awalnya mereka tak percaya. Hal ini terjadi setelah masuknya varian Delta yang mudah menular dibanding varian sebelumnya yaitu Alfa.
"Vaksin orang sekarang ribut. Dulu orang enggak percaya sekarang sesudah Delta merebak orang berebut vaksin. Di mana-mana rebutan vaksin," ungkap Mahfud dalam kegiatan Silaturahmi Virtual Keagamaan se-Jawa Barat yang ditayangkan di YouTube Istiqomah TV, Minggu, 25 Juli.
Lebih lanjut, Mahfud memaparkan vaksin memang efektif untuk mencegah kematian akibat COVID-19. Apalagi, penelitian menyebut 90 persen kematian akibat virus ini dialami oleh mereka yang belum divaksinasi.
Hanya saja, vaksin memang belum bisa diberikan secara menyeluruh di Tanah Air. Ada sejumlah penyebab yang diungkap Mahfud, di antaranya karena tenaga vaksinator hingga distribusi yang masih kurang.
Dia bahkan menyebut pernah melihat wilayah Provinsi Jawa Barat terjadi antrean panjang untuk mendapatkan vaksinasi. Hal ini, kata Mahfud, bukan karena tak tersedianya vaksin COVID-19 melainkan karena kurangnya tenaga vaksinator.
Baca juga:
- BNPB Perintahkan BPBD Cegah Karhutla Lebih Dini, Ini Langkah-Langkahnya
- Capai Target Tengah Tahun, Pemerintah Setujui Penambahan KUR Bank Mandiri Rp4 Triliun
- Kabar Duka, Kasus Positif COVID-19 di Kaltim Bertambah 2.106 Orang per Sabtu 24 Juli
- Dibina Usai Terciduk Simpatisan Demo Tolak PPKM, Polisi Beri 6 Remaja Ini 'Kado Spesial,' Apa Itu?
"Saya pernah lihat gambar antrean di sebuah tempat di jabar orang datang, antre sampai ga bisa terlayani. Bukan tidak ada vaksinnya, bukan tidak boleh. Itu tetap gratis. Tapi karena antreannya terlalu panjang kemudian menimbulkan situasi mental tersudut dan tertekan juga, peningkatan penyakit juga jadi meluas," ungkap eks Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Sehingga, Mahfud meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 untuk tetap menjaga protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
"Karena vaksin belum bisa merata ya, belum bisa merata maka pengganti vaksin adalah masker. Yang sudah divaksin agar tak tertular juga harus pake masker, jaga protokol kesehatan," pungkasnya.