WHO: Tidak Mungkin Olimpiade Tokyo Nol Risiko Kasus Infeksi COVID-19

JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Hari Rabu menyebut, tidak mungkin untuk mengurangi risiko infeksi virus corona menjadi nol di Olimpiade Tokyo.

Menurutnya, keberhasilan menyelenggarakan pesta olahraga multicabang antar negara-negara di dunia empat tahunan yang akan dibukan akhir pekan ini, harus dinilai dari seberapa baik kasus infeksi ditangani.

Dalam pidato pada pertemuan Komite Olimpiade Internasional di Tokyo, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan langkah-langkah anti-virus yang telah disusun penyelenggara dengan saran dari organisasinya akan diuji.

"Tanda keberhasilannya, bukan nol risiko. Saya tahu beberapa kasus sudah terdeteksi. Tanda keberhasilannya adalah memastikan setiap kasus COVID-19 diidentifikasi, diisolasi, dilacak dan dirawat secepat mungkin, memutus penularan selanjutnya," papar Tedros seperti mengutip Kyodo News Rabu 21 Juli.

"Ini adalah harapan saya yang tulus, bahwa (tindakan anti-COVID-19) berhasil tidak hanya demi Olimpiade itu sendiri dan keselamatan para atlet, pelatih dan ofisial, tetapi sebagai demonstrasi dari apa yang mungkin dengan rencana yang tepat dan tindakan yang tepat,' harapnya.

Olimpiade Tokyo akan dibuka Jumat setelah penundaan satu tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi panitia penyelenggara telah melaporkan 79 infeksi, termasuk empat yang diumumkan oleh kota yang menjadi tuan rumah kamp pelatihan atlet, sejak awal bulan ini di antara orang-orang yang terkait dengan pertandingan.

Hari ini, panitia mencatat delapan kasus baru, termasuk seorang atlet dari luar negeri yang tidak tinggal di perkampungan atlet. Seorang pejabat kemudian mengidentifikasi atlet tersebut sebagai atlet taekwondo wanita dari Chili.

Menurut Komite Olimpiade Nasional Chili, atlet, Fernanda Aguirre, tidak akan dapat bersaing di Olimpiade karena dia akan diminta untuk mengisolasi selama 10 hari atau lebih. Komite Olimpiade Nasional Chili mengatakan ia akan mundur setelah dinyatakan positif.

Sementara, atlet skateboard Belanda Candy Jacobs, yang akan berkompetisi dalam acara jalanan wanita pada Hari Senin, mengatakan di Instagram bahwa dia telah dites positif terkena virus corona.

"Saya patah hati. Sayangnya saya dinyatakan positif COVID-19 pagi ini, yang berarti perjalanan Olimpiade saya berakhir di sini," tulisnya dalam unggahan di Instagram.

"Saya merasa sehat dan telah melakukan segala daya saya untuk mencegah skenario ini. Untungnya kami telah mengikuti protokol kesehatan, sehingga sesama atlet skateboard saya masih bisa bersinar terang," sambungnya.

Untuk diketahui, dari delapan kasus yang dilaporkan oleh panitia, satu-satunya kasus yang dikonfirmasi di perkampungan atlet adalah seseorang yang melakukan kontak dekat dengan pemain bola voli pantai Ceko yang dites positif terkena virus awal pekan ini. Pemain tersebut memiliki 12 kontak dekat, kata panitia.