Kasus Infeksi COVID-19 di Sydney Menurun, Giliran Melbourne Lacak Penyebaran Virus
JAKARTA - Otoritas Australia melaporakan perlambatan dalam kasus infeksi COVID-19 di Sydney, dengan Melbourne kini meningkatkan pelacakan penyebaran virus di sejumlah lokasi baru.
Sydney pada Hari Kamis melaporkan jumlah kasus infeksi COVID-19 menurun dibanding sebelumnya, dengan penguncian yang diperpanjang untuk menekan wabah varian Delta yang sangat menular.
Mengutip Reuters Kamis 15 Juli, sebanyak 65 kasus infeksi baru yang dilaporkan menurun dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 97 kasus. Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan tidak cepat berpuas diri.
Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, jumlah kasus perlu turun secara signifikan agar kota berpenduduk 5 juta itu dapat keluar dari penguncian, mengingat 28 dari 65 infeksi baru yang dilaporkan adalah orang-orang yang menularkan saat masih aktif di masyarakat.
"Sementara jumlah kasus menurun, kami melihat stabilisasi. Mereka tidak tumbuh secara eksponensial," kata Berejiklian di Sydney.
Penguncian Sydney dimulai pada 26 Juni dan akan tetap berlaku hingga setidaknya 30 Juli. Pihak berwenang mengatakan, pembatasan hanya akan berkurang ketika jumlah kasus baru yang dilaporkan yang beredar di masyarakat saat menular mendekati nol.
Total infeksi di seluruh kota pelabuhan tersebut sekarang mencapai lebih dari 900 dan dua kematian telah dilaporkan, yang pertama untuk negara itu tahun ini.
Sementara itu, otoritas Negara Bagian Victoria terus melacak penyebaran virus corona, terutama di ibu kota negara bagian, Melbourne, setelah tim jasa pemindahan barang-barang yang tertular COVID-19 datang datang ke kota tersebut untuk bekerja. Hal yang sama juga dikhawatirkan Australia Selatan.
Puluhan tempat baru di Melbourne termasuk pusat perbelanjaan, dua rute transportasi umum dan klub olahraga terdaftar pada Rabu malam sebagai lokasi yang terpapar virus, menambah tekanan pada pihak berwenang untuk memperketat pembatasan.
Pada Hari Rabu, aturan wajib masker di dalam ruangan diperkenalkan kembali untuk lebih dari 6 juta penduduk Victoria, setelah negara bagian itu mencatat 10 kasus baru infeksi COVID-19. Tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Victoria pada Hari Kamis.
Pembatasan pertemuan di rumah dan batasan untuk pengunjung di tempat-tempat dalam ruangan sedang dipertimbangkan oleh otoritas negara bagian, media Australia melaporkan pada hari Kamis.
Terpisah, otoritas Australia Selatan telah mengidentifikasi tempat ketiga yang dikunjungi oleh pekerja jasa pemindahan barang, sementara dua kota regional di New South Wales, termasuk satu di dekat perbatasan dengan Victoria dan sekitar 500 km (310 mil) barat daya Sydney, dalam keadaan siaga setelah mereka berhenti di stasiun layanan.
Kendati demikian, Australia termasuk salah satu negara yang cepat mengambil langkah penanganan, penguncian hingga pelacakan, untuk menekan kasus infeksi COVID-19 sejak tahun lalu.
Baca juga:
- Regulator Medis dan Obat Uni Eropa Tak Ingin Tergesa-gesa Soal Pencampuran Vaksin COVID-19
- Tolak Vaksinasi COVID-19, Ribuan Orang Gelar Unjuk Rasa di Athena
- Gaji Tidak Dibayar, Pelobi Rezim Militer Myanmar Mantan Intel Israel Pilih Berhenti Kerja
- Ada Masalah di Perut, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dievakuasi ke Sao Paulo untuk Jalani Operasi
Melansir Worldometers, Negeri Kangguru saat ini mencatat total kasus infeksi COVID-19 sebanyak 31.429 kasus, dengan 912 kasus kematian dan sebanyak 29. 534 pasien dinyatakan sembuh.
Sementara, untuk vaksinasi COVID-19, Australia saat ini telah memvaksinasi lebih dari 12 persen populasi orang dewasa yang berjumlah sekitar 20,5 juta dengan dosis penuh.