Gedung Kimia Farma dan Asrama Telkom Bandung jadi RS Darurat COVID-19
Seorang tenaga kesehatan menata tempat tidur di ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Pangkalan Marinir Jakarta, Sabtu, 10 Juli. (Foto: M Risyal Hidayat/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan Gedung Kimia Farma di Jalan Padjajaran Bandung dan Asrama Universitas Telkom di Dayeuh Kolot akan menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19.

Hal itu diputuskan Luhut dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rumah Sakit (RS) Lapangan pada Rabu, 14 Juli bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Kementerian PUPR diberikan tanggung jawab untuk pembangunan dan renovasi RS Darurat di Jawa Barat itu.

"Jadi Kimia Farma dan Asrama Telkom ini koordinasi ke PUPR di bawah arahan Menteri PUPR. Kalau bisa segera tanggal 17 Juli-18 Juli mulai dikerjakan. Jadi kekuatan kita kerahkan semua itu," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 15 Juli.

Menteri Basuki mengungkapkan kemungkinan fasilitas di Kimia Farma akan lebih dulu selesai karena keadaan infrastruktur gedung dan ruangan dalam keadaan sudah memadai.

Namun, ia memastikan pembangunan akan dilakukan dan dikoordinasikan agar kedua lokasi tersebut bisa digunakan untuk menangani pasien COVID-19.

"Semuanya akan kita kerjakan dan koordinasikan," ujar Menteri Basuki.

Dalam hal ini, ia juga menambahkan bahwa RS Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur sudah dapat digunakan. Sejumlah gedung pun telah rampung direnovasi.

"Saat ini, gedung A, B, C dan H telah selesai direnovasi, menyisakan gedung D5 yang masih dalam proses renovasi, Insya Allah dalam waktu dekat bisa segera rampung," pungkas Menteri Basuki.