Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan jika Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang dialihfungsikan menjadi rumah sakit (RS) darurat COVID-19 telah siap digunakan dan akan mulai beroperasi pada 2 Agustus pekan depan.

“RS darurat ini nantinya akan menjadi fokus penanganan pasien COVID-19 yang berasal dari wilayah Solo Raya, seperti Sragen, Klaten, Boyolali dan Solo,” ujarnya dalam keterangan saat meninjau langsung fasilitas tersebut, Rabu, 28 Juli.

Basuki menambahkan, Asrama Haji Donohudan ini dilengkapi dengan fasilitas isolasi pasien dengan kapasitas 352 tempat tidur yang terdiri dari 344 tempat tidur perawatan serta 8 tempat tidur high care unit (HCU). Adapun jumlah tenaga kesehatan yang akan menangani rs darurat Boyolali itu disebutkan sebanyak 128 orang.

“Tanggal 31 Juli nanti semua alat kesehatan (alkes) akan masuk sehingga pada 2 Agustus siap digunakan,” tuturnya.

Untuk diketahui, wilayah Solo Raya termasuk dalam kategori PPKM Level 4. Untuk itu, keberadaan fasilitas medis ini diharapkan bisa menunjang penanganan kesehatan di wilayah tersebut.

“RS ini akan menangani pasien dengan gejala ringan hingga sedang,” tegasnya.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan jika pembangunan rumah sakit darurat COVID-19 di sejumlah daerah telah menghabiskan anggaran tidak kurang dari Rp2,75 triliun. Anggaran ini diambil dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 subsektor kesehatan yang berjumlah Rp214,95 triliun.

Beberapa rumah sakit darurat yang dimaksud antara lain, asrama haji Pondok Gede, wisma haji Surabaya, asrama haji Boyolali, asrama mahasiswa Bandung, dan asrama mahasiswa Yogyakarta yang masih dalam proses pengerjaan.