Penelitian Ungkap Sutra Laba-laba Mampu Gantikan Plastik Sekali Pakai

JAKARTA - Sebuah tim di Universitas Cambridge, Inggris mampu membuat film polimer dengan meniru sifat-sifat sutra laba-laba, salah satu bahan terkuat di alam. Produk ini sekuat plastik biasa yang digunakan saat ini dan dapat menggantikan bahan sepenuhnya di banyak produk rumah tangga biasa.

Sutra laba-laba vegan dibuat menggunakan metode yang merakit protein nabati menjadi bahan yang meniru sutra pada tingkat molekuler, menghasilkan film berdiri bebas seperti plastik, yang dapat dibuat pada skala industri.

Profesor Tuomas Knowles telah menghabiskan bertahun-tahun di Departemen Kimia Yusuf Hamied Cambridge, meneliti perilaku protein. Dia memfokuskan studinya pada apa yang terjadi ketika protein 'berperilaku buruk', terutama dalam kaitannya dengan penyakit Alzheimer.

"Kami biasanya menyelidiki bagaimana interaksi protein fungsional memungkinkan kami untuk tetap sehat, bagaimana interaksi yang tidak teratur berimplikasi pada Alzheimer," kata Knowles, yang memimpin penelitian seperti mengutip Euronews 30 Juni 

Ilustrasi laba-laba. (Unsplash/Shahid Shaikh)

"Sungguh mengejutkan menemukan, penelitian kami juga dapat mengatasi masalah besar dalam keberlanjutan, yaitu polusi plastik," sambungnya.

Sementara sebagian besar jenis bioplastik lainnya memerlukan fasilitas pengomposan industri untuk terurai, bahan ini dapat dikomposkan di rumah. Selain itu, bahan yang dikembangkan Cambridge tidak memerlukan modifikasi kimia pada blok bangunan alaminya, sehingga dapat terdegradasi dengan aman di sebagian besar lingkungan alami.

Ini juga bukan yang pertama dari jenisnya. Sebuah tim peneliti di Berkeley mengklaim telah menciptakan plastik biodegradable dan kompos pertama di dunia awal tahun ini. Plastik baru dapat terdegradasi hingga 98 persen dalam kompos rumah tangga hanya dalam beberapa hari, cukup dengan menambahkan panas dan air.

Sutra vegan akan dikomersialkan oleh Xampla, sebuah perusahaan Universitas Cambridge yang mengembangkan pengganti plastik sekali pakai dan mikroplastik.

Mereka berencana untuk memperkenalkan berbagai sachet dan kapsul sekali pakai akhir tahun ini, untuk menggantikan plastik yang digunakan dalam produk sehari-hari seperti tablet pencuci piring dan kapsul deterjen cucian.

Ilustrasi laba-laba. (Unsplash/Samuel Toh)

Bahan ini memiliki kinerja yang setara dengan plastik rekayasa kinerja tinggi, seperti polietilen densitas rendah. Kekuatannya terletak pada susunan rantainya yang teratur, yang berarti tidak diperlukan ikatan silang kimia, teknik yang sering digunakan untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan film biopolimer.

Agen pengikat silang yang paling umum tidak berkelanjutan dan bahkan bisa menjadi racun. Sebaliknya, sutra laba-laba vegan yang baru tidak memerlukan unsur beracun.

"Terobosan utama di sini adalah kemampuan untuk mengontrol perakitan sendiri, sehingga kami sekarang dapat membuat material berperforma tinggi," terang Direktur Penelitian Xampla Rodriguez Garcia.

"Menyenangkan bisa menjadi bagian dari perjalanan ini. Ada masalah polusi plastik yang sangat besar di dunia, dan kami berada dalam posisi yang beruntung untuk dapat melakukan sesuatu tentang hal itu," tandasnya.