Apakah Alien Benar-Benar Ada? Jawaban 3 Ilmuwan Ini Cukup Mengejutkan
JAKARTA - Akhir bulan lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) merilis laporan atas 140 insiden kemunculan Unidentified Aerial Phenomena (UAP). Sebagian besar, insiden tersebut direkam oleh pilot Angkatan Udara AS selama dekade lalu.
Sampai hari ini, belum ada penjelasan resmi maupun ilmiah terkait fenomena tersebut. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada, yang tidak mempercayai keberadaan makhluk dari planet lain ini.
Sebuah survey dilakukan oleh Pew Research Center. Berlangsung antara 14 hinggs 24 Juni dan melibatkan 10.417 orang dewasa asal Amerika Serikat. Dari survey tersebut, ternyata cukup banyak orang yang percaya bahwa umat manusia tidaklah sendirian di semesta ini.
Hanya 2 persen yang menolak untuk menjawab, sedangkan sisanya meyakini bahwa kisah mengenai UFO merupakan buah dari imajinasi, bahkan delusi.
Survey tersebut diperkuat lagi dengan asumsi dari tiga ilmuwan terkemuka. Merangkum dari Science Alert, berikut ini jawaban dari tiga ilmuwan terkemuka lintas disiplin ilmu ketika ditanya perihal, "Apakah alien benar-benar ada?"
Jonti Horner, Astrobiologi:
Menurut saya, seharusnya jawabannya adalah ‘Ya’. Tapi pertanyaa yang benar adalah, "Apakah alien cukup dekat untuk kita temukan?"
Ruang angkasa sangatlah luas dan besar. Selama beberapa dekade terakhir, kita berhasil mempelajari bahwa setiap bintang dalam semesta pasti memiliki planet. Galaksi kita, Bima Sakti, diperkirakan memiliki 400 miliar bintang.
Jika masing-masing bintang memiliki lima planet, (maka) ada dua triliun planet di galaksi kita saja. Kita pun tahu bahwa ada lebih banyak galaksi di semesta dibandingkan planet di Bima Sakti.
Dengan kata lain, ada banyak hunian di luar sana. Begitu banyaknya variasi, saya merasa mustahil untuk percaya bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan, termasuk kehidupan yang cerdas dan berteknologi maju.
Baca juga:
Steven Tingay, Astrofisikawan
Ya, tapi itu adalah pertanyaan yang berani. Jadi, mari diperjelas apa yang sedang kita bicarakan. Saya menganggap istilah "alien" untuk merujuk semua jenis kehidupan, seperti yang kita pahami di Bumi, tinggal di tempat-tempat selain di Bumi.
Di samping itu, saat ini belum ada konsensus yang lebih lengkap terkait definisi atas "kehidupan". Ini adalah konsep yang sangat kompleks. Namun, jika kita menemukan keberadaan sesuatu seperti bakteri di suatu tempat selain Bumi, saya bakal mengklasifikasikannya sebagai kehidupan alien.
Semesta terdiri atas miliaran galaksi, masing-masing bisa saja berisi ribuan miliar bintang. Sebagian besar dari bintang ini memiliki satu planet. Sistem planet ini membentuk campuran elemen yang kaya, termasuk seluruh elemen yang dinilai sebagai penting elemen untuk "kehidupan".
Jadi, sulit dipercaya jika percampuran atas berbagai kondisi yang menghasilkan "kehidupan" hanya ada di Bumi, dan tidak pada ribuan miliar planet lain di alam semesta ini.
Rebecca Allen, Ahli Teknologi Luar Angkasa
Ya, tapi mungkin mereka (Alien) tidak terlihat seperti kita. Ada lebih dari 100 miliar planet yang diperkirakan ada di galaksi kita saja (dengan enam miliar di antaranya berpotensi seperti Bumi). Oleh karena itu, kemungkinan bahwa ada kehidupan lain di alam semesta bisa dikonfirmasikan.
Hanya saja, saat kita mendengar kata "alien", bayangan bentuk kehidupan seperti manusia biasanya yang muncul di kepala kita. Bahkan saat di bumi, bentuk kehidupan yang paling dominan ternyata jauh lebih tua, jauh lebih kecil, dan jauh lebih tangguh.
Yang saya bicarakan tentu saja tentang mikroorganisme. Organisme ini seperti menentang sains dengan keberadaannya di lokasi yang tidak mendukung kehidupan sekalipun, seperti lumpur di sekitar saluran ventilasi vulkanik. Saya berani bertaruh bahwa kehidupan alien ada dalam bentuk extremophiles ini.