Mulai Besok, Malaysia Perketat Lockdown, Terapkan Jam Malam

JAKARTA - Malaysia pada Hari Kamis mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan dan bisnis di ibu kota Kuala Lumpur dan negara bagian Selangor yang berdekatan, karena kasus virus corona baru tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Menteri Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan, Kuala Lumpur dan beberapa distrik di Selangor akan memberlakukan tindakan lebih ketat mulai Sabtu untuk jangka waktu dua minggu.

"Hanya bisnis penting, termasuk pabrik yang memproduksi makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diizinkan beroperasi, katanya dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters Kamis 1 Juli.

Sementara itu seperti mengutip Straits Times, pembatasan atau perintah kontrol gerakan yang ditingkatkan (EMCO), nantinya akan mencakup penerapan jam malam mulai pukul 8 malam, berlaku hingga 16 Juli. 

Ismail Sabri Yaakob mengatakan langkah seperti itu diperlukan, mengingat meningkatnya kasus COVID-19, terutama di Lembah Klang.

"Selangor mencatat rata-rata 1.800 hingga 1.900 kasus setiap hari, sementara Kuala Lumpur memiliki antara 600 hingga 1.000 kasus setiap hari," paparnya.

"Seluruh distrik di Selangor dan Kuala Lumpur mencatat insiden kasus COVID-19 lebih dari 12,1 per 100.000 penduduk," lanjut Ismail Sabri Yaakob.

Jalan-jalan di daerah yang terkena dampak EMCO akan ditutup, dengan semua titik masuk dan keluar dijaga oleh polisi.

Hanya satu orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli kebutuhan, dan perjalanan dibatasi hingga radius 10 km dari rumah.

Daerah yang terkena dampak termasuk pinggiran padat penduduk Petaling, Damansara dan Ampang di Selangor, serta Wangsa Maju dan Lembah Pantai di Kuala Lumpur.

Kemarin, Malaysia melaporkan 6.988 kasus harian baru dan 84 kematian lainnya pada Hari Kamis. Total, Malaysia kini mencatata 758.967 kasus infeksi dengan 5.254 kematian akibat COVID-19.

"Ini situasi yang mengkhawatirkan jika kita memperhitungkan kepadatan penduduk dan penyebaran tiga varian baru COVID-19 yang jauh lebih berbahaya," tandasnya.

Untuk diketahui, Malaysia pekan lalu memperpanjang penguncian nasional untuk mengekang penyebaran COVID-19. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan, pembatasan tidak akan dilonggarkan sampai kasus harian turun di bawah 4.000. 

Terpisah, Menteri Sains Khairy Jamaluddin juga mengumumkan bahwa negara itu akan mempersingkat interval pemberian dosis untuk vaksin AstraZeneca menjadi sembilan minggu dari jeda 12 minggu sebelumnya.