Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menerima 998.400 dosis vaksin merek AstraZeneca dari pemerintah Jepang. Hampir satu juta dosis vaksin ini tiba di Bandara Soekarno Hatta pada sore ini.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut kedatangan vaksin AstraZeneca ini merupakan batch pertama dari rencana dua kali pengiriman vaksin dukungan pemerintah Jepang. 

"Kerja sama ini merupakan hasil nyata dari komunikasi intensif antara Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) dengan Menteri Luar Negeri Jepang, yang dilakukan selama ini," kata Mahendra dalam konferensi pers virtual, ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 Juli.

Mahendra menjelaskan, Retno dan Menlu Jelapng berkoordinasi intensif sejak beberapa minggu lalu, termasuk saat menghadiri pertemuan para menteri luar negeri G20 di Italia.

"Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 29 Juni yang lalu, Kementerian Luar Negeri dan kedutaan besar Jepang di Jakarta menandatangani exchange of notes yang menandai kerjasama vaksin sebagai usaha bersama menangani pandemi COVID-19," ujar Mahendra.

Mahendra melanjutkan, pemerintah terus bekerja keras dan melakukan diplomasi agresif untuk mengamankan pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia, di tengah meningkatnya tren penularan COVID-19.

"Kita tahu bahwa upaya ini tidak mudah. Mengingat pasokan vaksin di dunia masih terbatas, sementara kebutuhan dari setiap negara sangat besar dan mendesak," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Jepang yang telah bersedia berbagi dan mendukung secara konkret upaya penanganan pandemi di Indonesia.

"Saya di sini hanya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak duta besar Jepang dan juga kepada pemerintah Jepang dan seluruh rakyat Jepang atas perhatian dan bantuannya untuk membantu pengiriman vaksin AstraZeneca," tutur Budi.

"Saya percaya bahwa bantuan ini bukan dilatarbelakangi oleh hal lain selain kedekatan hubungan antar kedua bangsa," lanjutnya.