Politikus PDIP: Anehnya Penanganan COVID-19 di DKI, Jabar, dan Jateng Melambat, tapi Elektabilitas Gubernurnya Meningkat
JAKARTA - Politikus senior Said Abdullah, mengaku miris dengan tren angka penyebaran COVID-19 yang cenderung mengalami penambahan di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, setiap harinya.
"Anehnya ketiga gubernurnya elektabilitas bursa capres tinggi. Padahal kinerja penanganan COVID dan pemulihan ekonomi lambat, bahkan kontraksi ekonominya di bawah angka nasional," ujar Said di Jakarta, Rabu, 16 Juni.
Said pun meminta ketiga kepala daerah itu agar lebih fokus lagi pada upaya penanganan COVID-19 ini.
"Masalah COVID-19 ini sangat serius. Dan kondisi kita saat ini, darurat," tegasnya.
Selain itu, Said menilai tingginya angka kasus COVID-19 belakangan ini menunjukan bahwa kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini tidak efektif. Utamanya, dalam penerapan protokol kesehatan.
Baca juga:
- Effendi Simbolon: Pasangan Puan-Anies Bukan Asal Bunyi
- Puan Maharani Wanti-wanti Pengadaan Alutsista Harus Sesuai Kebutuhan, Bukan Barang Bekas
- Wadah Pegawai KPK Serahkan Daftar Nama yang Harus Diperiksa Komnas HAM Terkait TWK
- Rizieq Shihab Tak Divonis Penjara Kasus Kerumunan Megamendung, Dihukum Bayar Denda Rp20 Juta
"Yang dibutuhkan saat ini adalah, bagaimana penanganan COVID-19 ini agar tuntas. Maka sepenuhnya harus melibatkan aparat penegak hukum," kata Said.
Menurutnya, kehadiran TNI-Polri di tengah masyarakat bukan untuk menakuti rakyat. Namun, upaya ini dalam rangka membantu masyarakat agar disiplin menegakkan prokes.
Biasanya, kata Said, kepatuhan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya jika melihat aparat penegak hukum lengkap dengan seragamnya.
Ia yakin masyarakat akan berpikir dua kali melanggar prokes jika berhadapan dengan aparat. Pola seperti ini secara perlahan akan membantu membentuk tingkat kesadaran masyarakat secara natural.
"Jadi saya usulkan, turunkan semua aparat penegak hukum di semua wilayah. Nah, baru akan terlihat efektivitas penanganan COVID-19 ini," tandasnya.