KRI Teluk Ratai-509 Dihibahkan ke Kota Pariaman, Wali Kota Genius Umar: Administrasi Sudah di Menhan Prabowo
JAKARTA - Kapal hibah TNI AL KRI Teluk Ratai-509 untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat akan diletakkan di Pantai Pauh. Lokasi peletakan persis dibelakang Gedung Olahraga (GOR) Pauh Kecamatan Pariaman Tengah sebagai museum kapal perang.
Wali Kota Pariaman Genius Umar, sebagaimana dikutip dari laporan Antara mengatakan, pihaknya kini tengah memikirkan bagaiman teknik membawa kapal tersebut ke Kota Pariaman.
"Jadi sambil menunggu administrasi hibah selesai," jelas Genius kepada DPRD Pariaman saat penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2020 dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Kantor DPRD Pariaman, Senin, 14 Juni.
Saat ini administrasi hibah kapal telah sampai ke Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan nantinya dilanjutkan ke Menteri Keuangan. Dengan adanya kapal tersebut sebagai museum angkatan laut, katanya, maka dapat menambah daya tarik wisata di Kota Pariaman.
"Doakan agar hibah kapal ini lancar sehingga dapat melengkapi destinasi wisata di Kota Pariaman," katanya.
Ia mengatakan kapal tersebut merupakan kapal perang bekas yang diproduksi tahun 1944 dan dioperasikan oleh Amerika Serikat lalu dihibahkan ke Pemerintah RI. "Jadi kapal ini pernah diikutkan pada Perang Dunia II karena diproduksi tahun 1944," ujarnya.
Baca juga:
- Anies Ungkap 1 dari 4 Pasien COVID-19 Dirawat di Jakarta Bukan Warga DKI
- COVID-19 Kembali Melonjak, Anies: Ada Gelombang Baru yang Tidak Boleh Dianggap Enteng
- Turuti Keinginan Jokowi, Anies Baswedan Targetkan Vaksinasi DKI 100 Ribu Orang Per Hari
- Sambut Hari Lingkungan Hidup, Anies Minta Warga Padamkan Lampu Satu Jam
Setelah dihibahkan ke Pemerintah RI, nama kapal tersebut diubah menjadi KRI dan diikutsertakan dalam sejumlah operasi militer dan sosial.
Sementara Ketua DPRD Pariaman Fitri Nora mengatakan dengan adanya kapal perang sebagai museum, maka dapat mengangkat nilai sejarah kota tersebut yang dulunya merupakan pangkalan militer AL.
"Mudah-mudahan itu bisa menarik wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah dan edukasi," kata dia.
Ia mengharapkan dana untuk membawa kapal ke Pariaman diperoleh dari pemerintah pusat atau pihak lainnya karena mengingat APBD Pariaman yang sedikit. Namun, pihaknya siap menganggarkan dana untuk perawatan kapal tersebut agar tahan lama sehingga dapat dimanfaatkan lebih lama.