Vodka, Karaoke, dan Wanita Rekatkan Persahabatan Dennis Rodman dan Kim Jong Un
JAKARTA - Persahabatan Dennis Rodman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tidak diragukan lagi menjadi salah satu yang paling unik di dunia. Hubungan mereka dibangun di sekitar vodka, karaoke, dan wanita.
Gairah pemimpin Korea Utara terhadap bola basket sudah menjadi rahasia umum. Namun, hanya sedikit yang menyangka hal itu bisa menjadi jembatan pertemanannya dengan salah satu karakter NBA yang paling kontroversial.
Rodman menjelaskan hubungannya dengan Joung Un dalam wawancara podcast Mike Tyson. Ia mengungkap bagaimana semuanya dimulai setelah mereka menghabiskan vodka semalaman sambil berkaraoke ria.
Rodman berkata, "Dia bertanya, 'Kamu suka negaraku?' dan saya berkata 'ya, negara ini keren'," melansir Marca, Selasa, 12 Mei.
Sang diktator kemudian memberitahunya, "Kami meminta Michael Jordan untuk datang, tetapi dia tidak mau datang, jadi kami memintamu."
Keduanya langsung terikat pada hasrat mereka terhadap olahraga bola basket. Dan ketika tiba saat Rodman untuk pergi, pemimpin Korea Utara itu mengundangnya kembali ke kediamannya untuk pesta malam yang liar - gaya Kim Jong Un.
Jong Un berkata kepada Rodman: "Ayo kita makan malam malam ini, sedikit karaoke dan minum vodka, beberapa cewek seksi dan semacamnya".
Rodman berkata: "Hal berikutnya yang aku tahu, kami makan malam dan mabuk seperti bajingan, dia mulai bernyanyi karaoke dan aku tidak tahu apa yang dia bicarakan.
"Semua orang mulai bertepuk tangan dan kemudian dia mengundang girl group beranggotakan 18 orang dan gadis-gadis ini seksi tetapi mereka hanya memainkan satu lagu."
Baca juga:
Dalam wawancara tersebut Rodman juga bercerita awal mula kedatangannya ke Korea Utara.
"Saya pikir saya akan membubuhkan sejumlah tanda tangan dan bermain bola basket," kata Rodman tentang perjalanannya ke Korea Utara.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang negara itu. Saya bilang, saya akan pergi ke sana selama saya selamat, tetapi begitu saya turun dari pesawat ada karpet merah - itu luar biasa," kenangnya.
Namun, karpet merah tersebut ternyata bukan untuk Rodman. Dan dia sangat terkejut.
"Ada lebih dari 22 ribu orang Korea Utara berdiri dan bertepuk tangan," tambah Rodman.
"Lalu seseorang berkata: 'tidak, itu untuk dia, dan menunjuk ke arah Kim Jong Un.
"Ketika saya bertanya siapa pria itu, mereka mengatakan kepada saya bahwa itu adalah pemimpin mereka."
Sekitar tiga pekan lalu, ketika kondisi kesehatan Jong Un menurun dan desas-desus menyebut bahwa kehidupan orang nomor satu di Korea Utara itu terancam setelah operasi kardiovaskular-nya gagal, Rodman menyatakan keprihatinannya.
"Saya harap itu hanya rumor bahwa Marsekal Kim Jong-Un sakit," mantan bintang NBA Rodman mengatakan kepada TMZ.
"Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan antara Amerika Serikat dan Republik Korea.
"Jika dia merasa tidak enak badan, saya berdoa ia cepat sembuh, sehingga kedua teman saya [Donald Trump dan Kim Jong-Un] dapat terus menuju kesuksesan yang damai."