Ditahan Rezim Militer, Aung San Suu Kyi Kehabisan Uang untuk Makan dan Obat
JAKARTA - Majelis hakim persidangan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi memutuskan, sidang kasus yang tengah dijalaninya harus selesai dalam waktu 180 hari ke depan.
Hakim Kotapraja Zabuthiri, Maung Maung Lwin membuat pernyataan tersebut dalam persidangan tatap muka kedua pada Senin 7 Juni kemarin, sejak dia dan anggota kabinetnya pertama kali didakwa pada 16 Februari silam.
Aung Suu Kyi menghadapi total enam dakwaan, lima di Naypyitaw dan satu di Yangon dengan ancaman hukuman 26 tahun menantinya. Batas waktu persidangan yang ditetapkan berlaku untuk kasus yang diadili di Naypyitaw.
Sidang Hari Senin diadakan di pengadilan eksklusif yang dirancang khusus untuk persidangan Suu Kyi, Presiden Win Myint dan Ketua Dewan Naypyitaw Myo Aung.
"Mulai minggu depan, sidang akan berlangsung setiap Senin dan Selasa, dengan pengadilan menyelesaikan pertanyaan penggugat pada 28 Juni," kata hakim di persidangan, seperti melansir Myanmar Now Selasa 8 Juni.
Suu Kyi menghadapi tuduhan menghasut dan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi dan Undang-Undang Telekomunikasi. Dia juga didakwa mengimpor walkie-talkie secara ilegal dan menghadapi dua tuduhan melanggar protokol COVID-19 selama kampanye pemilihan tahun lalu.
"Sidang untuk kasus penghasutan akan berlangsung setiap Hari Senin bersama dengan Win Myint dan Myo Aung, yang diadili untuk pelanggaran yang sama", menurut kepala tim pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, kepala tim pembelanya.
"Suu Kyi mengetahui untuk pertama kalinya pada Hari Senin, Mahkamah Agung di Naypyitaw telah mengambil alih kasus yang diajukan terhadapnya berdasarkan Undang-Undang Rahasia Resmi," lanjut Khin Maung Zaw.
Kasus itu, yang juga berlaku untuk tiga menteri kabinetnya dan penasihat ekonominya Sean Turnell, awalnya diajukan di Pengadilan Distrik Timur Yangon pada akhir Maret.
Mahkamah Agung mengumumkan pada tanggal 31 Mei bahwa sidang berikutnya dalam kasus tersebut akan diadakan pada tanggal 23 Juni. Disebutkan juga bahwa para terdakwa akan mewakili diri mereka sendiri.
Namun, pengacaranya mengatakan bahwa keputusan ini dibuat tanpa persetujuan Suu Kyi.
"Dia bilang dia tidak tahu tentang perubahan itu. Dia juga tidak mengatakan dia akan mewakili dirinya sendiri. Dia ingin pengacaranya mewakilinya dalam semua kasusnya," kata Khin Maung Zaw kepada Myanmar Now.
Sebelum sidang selama satu jam, Suu Kyi bertemu dengan tim pembelanya selama sekitar 30 menit. Dalam pertemuan tersebut, Suu Kyi meminta bantuan untuk mencari cara untuk memenuhi biaya yang dikeluarkan selama penahanannya.
Suu Kyi telah ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan bersama dengan delapan orang lainnya dan anjing peliharaannya Taichido, menurut tim pembelanya.
"Dia menghabiskan uangnya sendiri, tanpa dukungan siapa pun, dari bulan ke bulan. Jadi dia meminta kami untuk melihat bagaimana kami dapat membantu dengan ini," ungkap Khin Maung Zaw.
"Keluarga yang tinggal bersamanya kehabisan uang. Dewan militer telah mengatakan mereka akan memberinya obat yang dia butuhkan setiap dua minggu, tetapi dia tidak menginginkannya," kata Min Min Soe, pengacara lain di tim hukumnya.
Para pengacara mengatakan mereka perlu bernegosiasi dengan rezim militer Myanmar, untuk menyediakan anggaran darurat bagi Aung San Suu Kyi yang ditahan dan mereka yang tinggal bersamanya.
"Jika tidak, Suu Kyi tampaknya cukup baik dalam situasi tersebut. Dia umumnya sehat," tukas Khin Maung Zaw.
Baca juga:
- Hadapi Rezim Militer dengan Ketapel dan Panah, 20 Warga Myanmar Tewas
- Menlu Retno: Dukungan China ke ASEAN Berkontribusi untuk Selesaikan Konflik Myanmar
- Temui Pemimpin Rezim Militer Myanmar, Duta Besar China Dukung Pelibatan ASEAN
- Aung San Suu Kyi Jalani Sidang Kasus UU Rahasia di Mahkamah Agung, Pengacara Khawatir
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.