Bagikan:

JAKARTA - Rezim militer Myanmar mengumumkan tuduhan suap baru terhadap pemimpin sipil terguling Aung San Suu Kyi pada Kamis, sebut lembaga penyiaran negara itu.

Peraih Nobel Suu Kyi (76), diadili dalam hampir selusin kasus yang membawa gabungan hukuman maksimum setidaknya 150 tahun penjara. Dia telah dijatuhi hukuman enam tahun penjara untuk kasus lain, mengutip Reuters 4 Februari.

Seorang juru bicara militer Myanmar, yang menggulingkan pemerintah Suu Kyi dalam kudeta Februari lalu, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Pun demikian dengan pengacara Aung San Suu Kyi, yang dilarang berbicara tentang kasusnya, juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar terkait dengan kabar tuduhan suap baru ini.

Sementara itu, Aung San Suu Kyi terlalu sakit untuk menghadiri pengadilan pada Hari Kamis, sumber mengatakan kepada The Irrawaddy. Mereka mengatakan pria berusia 76 tahun itu menderita pusing dan mual.

Sedianya, sidang pada Hari Kamis menyangkut dugaan pelanggaran Undang-Undang Rahasia Resmi, yang diancam hukuman penjara 14 tahun.

Penasihat ekonomi asal Australia yang ditahan Sean Turnell, menteri perencanaan dan keuangan yang digulingkan U Soe Win, pendahulunya U Kyaw Win dan wakil menteri U Sett Aung adalah terdakwa bersama dalam kasus ini

Diketahi, U Soe Win dan U Kyaw Win sama-sama dirawat di rumah sakit. Mereka ditahan sejak kudeta Februari lalu.

"Pengadilan menerima cuti (Aung San Suu Kyi) untuk sidang hari ini karena dia merasa sakit. Kami tidak tahu apa-apa lagi," kata sumber pengadilan.

Ini adalah kedua kalinya Suu Kyi melewatkan sidang pengadilan. Tahun lalu, dia mengambil cuti karena mabuk perjalanan yang memicu spekulasi bahwa dia ditahan di suatu tempat terpencil dan memiliki akses jalan yang buruk.

Lokasi Suu Kyi belum diungkapkan sejak kudeta 1 Februari. Rezim militer melarang kelima pengacaranya berbicara kepada media pada bulan Oktober dan rincian sidang pengadilan sejak itu terbatas.

Bulan lalu, Suu Kyi dijatuhi hukuman enam tahun penjara atas lima tuduhan kriminal dan sejak itu dilaporkan muncul di pengadilan mengenakan seragam penjara atasan putih dan longyi coklat.

Untuk diketahui, pengadilan rezim militer Myanmar menjadwalkan sidang berikutnya Suu Kyi pada 10 Februari mendatang.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus menyatukan situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.