Hari Pertama Gencatan Senjata: Empat Ledakan Guncang Afghanistan, 11 Warga Sipil Tewas

JAKARTA - Sedikitnya 11 warga sipil tewas dan 13 lainnya cedera dalam empat pemboman terpisah di Afghanistan pada Kamis 13 Mei, beberapa jam setelah gencatan senjata tiga hari dimulai di seluruh negeri untuk menandai Hari Raya Idul Fitri, kata pejabat setempat.

Meskipun tidak ada laporan pertempuran langsung antara gerilyawan Taliban dan pasukan pemerintah saat mereka mengamati gencatan senjata sementara, bom pinggir jalan terus menimbulkan korban pada warga sipil.

"Sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah mobil di distrik Panjwai di Provinsi Kandahar selatan, menewaskan lima warga sipil, termasuk seorang wanita dan anak-anak, kata juru bicara kepolisian provinsi Jamal Naser Barekzai, melansir Reuters Kamis 13 Mei.

"Dalam insiden lain, dua anak tewas dan tiga orang dewasa cedera ketika sebuah bom pinggir jalan meledak di bawah sebuah taksi di distrik Maiwand di provinsi yang sama," tambah Barekzai.

Sementara oti, sebuah bom lengket yang dipasang di sebuah mobil sipil meledak di provinsi Kunduz utara, menewaskan dua warga sipil dan melukai 10 lainnya, kata Enhamuddin Rahmani, juru bicara kepala polisi provinsi itu.

Dua warga sipil juga tewas akibat bom pinggir jalan di provinsi Ghazni tengah, kata para pejabat.

Untuk diketahui, gencatan senjata tiga hari yang diumumkan oleh Taliban dan diperhatikan oleh pemerintah terjadi pada saat kekerasan meningkat tajam di Afghanistan menyusul pengumuman rencana Washington bulan lalu untuk menarik semua pasukan Amerika Serikat pada 11 September.

Pasukan keamanan Afghanistan telah melancarkan operasi untuk merebut kembali distrik yang dikuasai Taliban di luar ibu kota Kabul, di provinsi tetangga Wardak pada Hari Rabu, tetapi dihentikan untuk mengamati gencatan senjata.

Sehari sebelumnya, gerilyawan Taliban telah membunuh atau menangkap beberapa tentara pemerintah dan memaksa yang lain mundur setelah menyerbu distrik Nerkh, kurang dari satu jam perjalanan dari Kabul.