Serangan terhadap Penjara di Afghanistan oleh ISIS Tewaskan 24 Orang
Ilustrasi (Unsplash/Emiliano Bar)

Bagikan:

JAKARTA - Baku tembak antara militan ISIS dan pasukan keamanan Afghanistan berkobar di sebuah penjara Kota Jalalabad, Nangarhar. Setidaknya 24 orang tewas atas insiden tersebut dan menyebabkan para tahanan berhasil kabur.

Melansir Reuters, Senin 3 Agustus, serangan itu dimulai pada Minggu 2 Agustus malam. Saat itu sebuah bom mobil diledakkan di pintu masuk penjara. Setelah peristiwa tersebut, terdapatan rentetan ledakan yang terdengar ketika militan ISIS yang bersenjata mulai menembaki penjaga keamanan.

Sekitar 30 militan ISIS terlibat dalam serangan terhadap penjara itu. Di penjara tersebut terdapat sekitar 2.000 tahanan, menurut Sohrab Qaderi, seorang anggota parlemen Jalalabad.

Tiga militan ISIS tewas dalam serangan awal dan baku tembak. Selain itu 21 warga sipil dan anggota pasukan keamanan tewas dalam pertempuran itu. Sementara 43 orang lainnya cedera. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Attaullah Khugyani, seorang juru bicara Gubernur Nangarhar. 

Polisi dipaksa untuk mengalihkan tenaga kerja untuk menangkap kembali tahanan yang melarikan diri di tengah kekacauan tersebut. Pada Senin siang sekitar 1.000 berhasil ditangkap. Sementara jumlah tahanan yang kabur dan masih belum tertangkap tidak disampaikan. 

Pasukan khusus Afghanistan tiba untuk membantu polisi menangkap para tahanan yang kabur, menurut otoritas setempat. Warga sipil sedang dievakuasi dari daerah-daerah di sekitar penjara, tempat para tahanan Taliban dan ISIS ditahan bersama dengan para penjahat biasa.

"Seluruh kota Jalalabad berada di bawah aturan jam malam, toko-toko tutup," kata Qaderi. "Jalalabad benar-benar kosong."

Sebelumnya seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa kelompoknya tidak terlibat dalam serangan itu. Serangan tersebut terjadi pada hari terakhir gencatan senjata dan menandai liburan Iduladha. 

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan tersebut terjadi sehari setelah agen intelijen Afghanistan mengatakan pasukan khusus telah membunuh seorang komandan senior ISIS di dekat Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar.

Sebuah laporan dari PBB memperkirakan ada sekitar 2.200 anggota ISIS di Afghanistan. Meskipun kelompok itu dalam retret teritorial dan kepemimpinannya telah habis, namun mereka tetap mampu melakukan serangan-serangan tingkat tinggi.

Sementara laporan lainnya mengatakan hampir 1.300 warga sipil, termasuk ratusan anak-anak, tewas di Afghanistan dalam enam bulan pertama pada 2020. Angka tersebut mengalami penurunan 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Adanya penurunan tersebut karena adanya pengurangan operasi oleh pasukan internasional dalam mendukung pasukan pemerintah Afghanistan dan penurunan jumlah serangan oleh ISIS.