Kompak Gibran dan Bobby Sama-sama Tindak Tegas Pungli, Langsung Copot Lurah
JAKARTA - Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution sama-sama menindak tegas pungutan liar (pungli). Pejabat yang ketahuan melakukan pungli dicopot.
Tindakan tegas Wali Kota Solo Gibran dilakukan saat mengetahui adanya pungli bermodus zakat yang dikutip dari pedagang.
Ditemani Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryanto, Gibran mengembalikan uang sesuai besaran pungli yang dipungut dari pedagang. Dia sekaligus meminta maaf atas kejadian itu.
Menurut Gibran, zakat hanya boleh diberikan masyarakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai badan atau lembaga resmi.
"Saya meminta maaf dan mengembalikan uang hasil pungli penarikan zakat kepada warga Gajahan yang melibatkan oknum lurah setempat," kata Gibran kepada pemilik toko yang menjadi 'korban' pungli, dilansir VOI dari kanal Youtube berita surakarta, Senin, 3 Mei.
Besaran pungli yang diambil dari pedagang bervariasi antara Rp50-100 ribu. Gibran lalu meminta maaf dan mengimbau agar pedagang atau warga korban pungli melaporkan hal ini.
"Lain kali jangan mau ya bu ya, meskipun ada tandatangan lurah, cap. Yang boleh ngumpulkan zakat fitrah cuma BAZNAS, orangnya di foto saja. Uangnya saya kembalikan ini, lain kali jangan mau. Saya mohon maaf ya bu ya," terang Gibran.
Kata Gibran ada 145 toko yang diminta uang pungli. Bila di total besaran pungli yang terkumpul menyentuh Rp11,5 juta. Sebagai pelayan publik, lurah, camat tidak boleh melakukan hal ini karena menyalahi aturan.
Lantas apa langkah Gibran selanjutnya?
"Besok dibebastugaskan (Senin hari ini) Kita ini pelayan publik tidak boleh seperti ini! Lurah ikut tandatangan ini makin salah, copot,"
"Yang namaya tradisi jelek tidak boleh diteruskan, sekali lagi ya kita itu membiasakan diri untuk sesuatu yang benar jangan membenarkan sesuatu yang sudah biasa. Tradisi pungli kok dibiarkan, ini gak bisa, harus dipotong!" tegas Gibran.
Baca juga:
- Kecewa Bayar Over Bagasi, Penumpang Wings Air Bercanda Bawa Bom di Koper
- Pengakuan Haris Ubaidillah: Sengaja Selenggarakan Maulid Nabi untuk Sambut Rizieq Shihab
- India 12 Hari Berturut-turut Catat Kasus Infeksi Harian COVID-19 di Atas 300 Ribu, Inggris Prihatin
- Guru Honorer Lumpuh Usai Vaksin, DPR Minta Kemendikbud Bantu Penyembuhannya
Bobby Copot Lurah di Medan
Sebelumnya Wali Kota Medan Bobby Nasution mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Hermanto beserta Kasi Pembangunan Dina Simanjuntak. Pencopotan dilakukan Bobby Nasution karena lurah itu melakukan pungutan liar (pungli) terhadap warga.
Pencopotan dilakukan langsung Wali Kota Bobby Nasution saat sidak di kantor Kelurahan Sidorame Timur, Jumat, 23 April.
Pencopotan dilakukan terkait keluhan warga menyusul dimintainya sejumlah uang ketika melakukan pengurusan Surat Keterangan Usaha (SKU) yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan untuk bisa mendapatkan bantuan langsung tunai usaha mikro, kecil dan menengah (BLT UMKM) dari Kemenetrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop & UKM).
Sebelum pencopotan dilakukan, Bobby Nasution dalam sidaknya langsung memasuki ruangan loket pelayanan. Sebab di ruangan tersebut beberapa hari lalu, sejumlah warga sempat ribut karena keberatan dimintai sejumlah uang saat mengurus SKU.
Bobby Nasution sangat menyesalkan tindakan Lurah Sidorame Timur beserta Kasi Pembangunan. Sebagai pelayan masyarakat, tegas Bobby Nasution, pengutipan uang seperti itu tidak boleh dilakukan. Sebab, keduanya telah digaji negara dan mendapatkan tambahan penghasilan pengawai (TPP).
“Hal-hal seperti inilah yang membuat citra kita buruk di masyarakat. Apa pun yang kita lakukan, nantinya masyarakat menganggap kita tidak bekerja. Kalau dari tingkat terbawah sudah begini, bagaimana nanti yang ke atas-atasnya. Untuk itu kita berhentikan lurahnya, tidak ada cerita untuk yang minta-minta uang kepada masyarakat seperti ini,” tegasnya.