Geser Ethereum, XRP Jadi Aset Kedua Setelah Bitcoin yang Mendominasi Pasar Korea Selatan

JAKARTA - Bitcoin dan XRP menjadi dua aset kripto yang paling dominan, khususnya di pasar kripto Korea Selatan. Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh media Korea, News1, mengungkapkan bahwa Bitcoin (BTC) tetap menjadi pilihan utama bagi investor kripto di Korea Selatan, meskipun persaingan semakin ketat dengan hadirnya berbagai aset digital lainnya. 

Survei yang dilakukan pada 24 hingga 26 Desember 2024 ini melibatkan 5.225 responden yang merupakan investor kripto lokal, dan mengukur preferensi mereka terhadap sepuluh besar aset kripto berdasarkan kapitalisasi pasar di negara tersebut. Hasilnya, Bitcoin menempati posisi pertama, diikuti oleh Ripple (XRP) di urutan kedua, sementara Ethereum (ETH) harus puas berada di posisi ketiga.

Tren ini tidak mengejutkan mengingat Bitcoin telah lama dikenal sebagai pemimpin di dunia aset digital, dan dominasi ini semakin diperkuat oleh berbagai faktor eksternal, seperti pengenalan Bitcoin ETF dan potensi kebijakan pro-kripto yang diusung oleh Donald Trump jika ia terpilih sebagai Presiden AS. 

Bahkan, banyak yang memandang Bitcoin sebagai aset yang aman, seiring dengan meningkatnya minat terhadapnya sebagai cadangan strategis. Dalam hal ini, XRP juga menunjukkan daya tarik yang luar biasa di pasar Korea Selatan, mengalahkan Ethereum dalam hal popularitas. 

Meskipun Ripple menghadapi tantangan besar, seperti gugatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), investor Korea tetap menunjukkan dukungan kuat terhadap XRP, dengan kapitalisasi pasar Ripple di Korea tercatat mencapai 12,5% pada paruh pertama 2022, jauh lebih tinggi dibandingkan angka globalnya yang hanya sekitar 2%.

Menariknya, Bitcoin Cash (BCH) juga berhasil mengalahkan Solana (SOL) dan Cardano (ADA) dalam preferensi investor Korea Selatan, meskipun BCH secara global berada di urutan ke-20 berdasarkan kapitalisasi pasar. 

Survei tersebut menunjukkan Bitcoin Cash lebih disukai ketimbang Solana yang berada di posisi ke-6 dan Cardano di posisi ke-9. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun posisi pasar mereka lebih rendah secara global, faktor-faktor lokal seperti kebijakan ekonomi dan preferensi investor domestik sangat mempengaruhi keputusan investasi.

Namun, di balik optimisme ini, ada kekhawatiran terkait kebijakan ekonomi Korea Selatan yang dinilai tidak cukup mendukung daya tarik aset domestik. Ki Young Ju, pendiri CryptoQuant, mengkritik kebijakan pemerintah terkait pengelolaan Won Korea (KRW) yang dianggap memperburuk kondisi ekonomi, memicu aliran keluar modal besar-besaran.