JAKARTA - Pasar kripto di Korea Selatan diramaikan dengan lonjakan aktivitas perdagangan XRP. Bagaimana tidak, dalam waktu 24 jam terakhir, volume perdagangan XRP di sejumlah bursa kripto utama di negara tersebut melampaui Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Perdagangan XRP mencatatkan nilai transaksi lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp16,2 triliun).
Menurut laporan Cryptodnes, Rabu 2 Januari, volume perdagangan XRP melonjak signifikan di platform perdagangan kripto terbesar di Korea Selatan, Upbit. Volume perdagangan XRP mencapai 716,79 juta dolar AS (Rp11,61 triliun), atau sekitar 13,67% dari total volume perdagangan harian senilai 5,23 miliar dolar AS (Rp84,53 triliun).
Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya mencatatkan volume perdagangan sebesar 400,43 juta dolar AS (Rp6,49 triliun), sedangkan Ethereum bahkan lebih rendah lagi dengan pangsa 2,51%. Ini menunjukkan minat trader terhadap XRP di Upbit sangat tinggi.
Tren serupa juga terlihat di Bithumb, bursa besar lainnya di negara tersebut. XRP mencatatkan volume perdagangan sebesar 241,4 juta dolar AS (Rp3,91 triliun), menyumbang 17,73% dari total volume harian 1,3 miliar dolar AS (Rp21,06 triliun).
BACA JUGA:
Sebaliknya, Bitcoin hanya menyumbang 7,68%, dan Ethereum 2,31%. Di Korbit, meskipun kompetisi lebih seimbang, XRP tetap unggul dengan volume perdagangan 7,7 juta dolar AS (Rp124,74 miliar), sedikit mengalahkan Bitcoin yang mencatatkan 6,76 juta dolar AS (Rp109,51 miliar).
Kenaikan dramatis aktivitas perdagangan XRP ini dipicu oleh kombinasi faktor pasar dan kondisi eksternal. Trader Korea Selatan dikenal sering memicu pergerakan harga yang volatil, dan belakangan ini mereka menunjukkan fokus baru pada XRP.
Selain itu, ketegangan politik di negara tersebut, termasuk penerbitan surat penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol terkait keputusan darurat militer, telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk market kripto.