Jokowi Nominasi Tokoh Terkorup di Dunia, Menko Polkam: Kita Harus Jaga Marwah Presiden
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebut enggan berpolemik mengenai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar nominasi tokoh terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Namun, menurutnya, sebagai sosok Presiden, Jokowi merupakan warga negara terbaik. Sehingga, harus dijaga marwahnya sebagai sosok pemimpin.
"Ya, biar bagaimanapun presiden itu kan warga negara terbaik ya di setiap negara. Kita harus menghargai legasi beliau dan kita harus jaga betul marwah presiden ya," ujar Budi Gunawan kepada wartawan, Kamis, 2 Januari.
Masyarakat juga diminta untuk tak berpolemik perihal tersebut. Menjaga kerukunan dan persatuan disebut merupakan hal yang terpenting untuk saat ini.
"Jangan berpolemik kebawa ke sana, Yang penting tetap kita jaga kerukunan persatuan kita. Dan jaga marwah mantan-mantan Presiden kita. Pasti jadi Presiden kan yang terbaik," kata Budi Gunawan.
Jokowi masuk dalam nominasi sebagai salah satu tokoh dunia paling korup 2024 versi OCCRP.
Baca juga:
- Kejagung Tetapkan Anak Surya Darmadi Jadi Tersangka TPPU Duta Palma Grup
- Ahok-Anies Pamer Keakraban saat Kumpul di Balai Kota, Sinyal Duet di Pilpres 2029?
- Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Korporasi di Kasus Timah, Bebankan Uang Pengganti
- MK Tegaskan Foto Kampanye Pemilu Tak Boleh Didesain Berlebihan Pakai AI
Dikutip dari publikasi yang diterbitkan di situs resmi OCCRP, selain Jokowi, beberapa nama yang disebutkan di antaranya Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasin, dan pebisnis India Gautam Adani.
Jokowi diketahui telah memberikan pernyataan perihal tersebut. Dia justru mempertanyakan koteks terkorup yang dimaksud.
"Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa?" katanya.
Jokowi meminta pihak yang mengklaim pernyataan tersebut agar membuktikannya.
"Ya dibuktikan, apa," katanya.
Menurut Jokowi, saat ini banyak fitnah yang datang kepada dirinya.
"Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan?" kata Jokowi.