Tenangkan China, Produsen Mobil Listrik Tesla Pastikan Data dari China Tidak Keluar

JAKARTA - Tesla melalui salah satu kepala eksekutifnya, berusaha meredakan kekhawatiran atas keamanan data di mobil listrik lansiran mereka, terutama di China yang mengkhawatirkan kerahasiaan militernya.

Melalui Wakil Presiden Global Tesla Tao Lin, produsen mobil listrik itu menyebut semua data yang dikumpulkan di China, disebutnya akan tetap berada di China.

Tao Lin mengatakan hal ini usai mengikuti forum meja bundar yang diadakan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, perencana ekonomi China.

"Pengumpulan informasi oleh semua mobil pintar di masa depan dapat mengikuti konfigurasi standar. Dalam proses ini, perlu bekerja sama dengan otoritas regulasi di semua tingkatan, untuk merumuskan rencana komprehensif agar konsumen dapat menikmati kenyamanan dan keamanan," sebut Tao melansir Global Times, Rabu 14 April.

Sementara itu, terkait dengan produksi di China, Tao menyebut Tesla sedang membangun sedan Model 3 listrik dan kendaraan sport Model Y di Shanghai, akan berbagi pemahaman tentang perlindungan data dengan Pemerintah China. 

"Tesla sebagai perusahaan yang beroperasi di China harus mematuhi hukum dan peraturan China. Data kami terlindungi dengan sangat baik. Data China disimpan di China," tegas Tao melansir Reuters.

Pada akhir Maret, Reuters melaporkan militer China melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya, dengan alasan masalah keamanan atas kamera yang dipasang pada kendaraan tersebut. Tesla Model 3 buatan China dilengkapi dengan delapan kamera dan 12 sensor ultrasonik.

Tesla mengatakan pada 7 April bahwa kamera internal tidak diaktifkan di pasar di luar Amerika Utara. Tesla menyebut, di Amerika Serikat pemlik dapat dengan bebas memilih apakah akan mengaktifkan kameranya atau tidak. 

Sementara, CEO Tesla Elon Musk menuturkan, perusahaan tidak akan pernah menggunakan produknya untuk memata-matai negara mana pun.

Menanggapi tudingan ini, CEO Tesla Elon Musk angkat suara. Ia mengatakan, pihaknya akan menutup perusahaan apabila mobil listrik buatan Tesla dimanfaatkan untuk melakukan spionase.

"Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk mata-matai China atau di mana pun, kami akan ditutup," ujar Musk dalam sebuah forum bertajuk China Development Forum yang diselenggarakan secara online.

Untuk diketahui, Tesla menjual 35.478 mobil pada Maret di Cina, rekor bulanan. Penjualan mobil Model 3 mencapai 25.327, meningkat 85 persen dari bulan sebelumnya, penjualan bulanan terbaik model ini di pasar Cina.

Sementara, penjualan Model Y yang baru diluncurkan melebihi 10.000 untuk pertama kalinya dalam satu bulan, mencapai 10.151 unit, meningkat 119 persen dari bulan sebelumnya.