Latihan Lari di Tempat Sama Efektifnya dengan Kardio, Ini Kata Ahli
JAKARTA - Jika anda tidak memiliki akses ke ruang terbuka untuk berlari atau terbatas pada ruang kecil, berlari di tempat bisa menjadi alternatif yang efektif. Latihan ini menawarkan manfaat yang setara dengan aktivitas kardio lainnya.
Pelatih kebugaran ternama Jay Cardiello dan direktur program STRIDE Fitness, April Gatlin, menyatakan bahwa lari di tempat memberikan efek positif yang mirip dengan latihan kardio konvensional.
“Latihan ini dapat meningkatkan detak jantung sekaligus memperkuat otot tubuh bagian bawah dan inti, dengan dampak yang relatif rendah pada persendian,” ungkap Gatlin.
Cardiello menambahkan, salah satu keunggulan utama lari di tempat adalah fleksibilitasnya, yang memungkinkan aktivitas ini dilakukan kapan saja, bahkan saat rehat di tengah pekerjaan.
Meskipun berlari di tempat, berlari jarak jauh, dan berjalan kaki sama-sama membuat tubuh aktif, intensitas, mekanisme, dan pengaruhnya terhadap kebugaran berbeda-beda.
Cardiello menyebut lari di tempat termasuk aktivitas dengan intensitas tinggi yang cepat meningkatkan detak jantung, menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang memiliki ruang terbatas.
Namun, berbeda dengan lari jarak jauh yang melibatkan otot-otot tubuh secara lebih menyeluruh, lari di tempat lebih berfokus pada fleksor pinggul, betis, dan paha depan. Karena itu, manfaatnya untuk otot hamstring dan bokong tidak seintensif lari konvensional.
Durasi lari di tempat bervariasi tergantung pada tujuan kebugaran individu, kata Gatlin.
- Untuk mengurangi stres, cukup lakukan selama 10 menit.
- Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, cobalah berlari selama 20–30 menit beberapa kali seminggu.
- Jika digunakan sebagai pemanasan, durasi 30 detik hingga satu menit sudah memadai.
Baca juga:
Cardiello menambahkan, saat dikombinasikan dengan latihan interval intensitas tinggi (HIIT), lari di tempat dapat dilakukan selama 10–15 menit. Agar lebih efektif, ia menyarankan untuk menjaga postur tubuh tetap tegak, mengaktifkan otot perut, dan mengayunkan lengan selaras dengan gerakan kaki untuk menjaga ritme dan momentum.
“Menambahkan variasi seperti high knee atau butt kick dapat meningkatkan intensitas latihan dan melibatkan lebih banyak kelompok otot untuk hasil yang lebih optimal,” jelas Cardiello.