JAKARTA - London Fashion Week dengan resmi melarang penggunaan kulit hewan eksotis mulai 2025. Dengan demikian, para designer yang memamerkan produknya London Fashion Week tidak boleh menggunakan kulit hewan eksotis, seperti kulit buaya, aligator, atau ular.
Melansir dari The Guardian, Senin, 2 Desember 2024, peraturan baru ini diumumkan oleh Deputi Direktur British Fashion Council (BFC), David Leigh-Pemberton di hadapan parlemen. Langkah ini diambil sebagai komitmen pemerintah terhadap fashion yang berkelanjutan.
Keputusan BFC tersebut juga mendapat dukungan oleh aktivis perlindungan hewan, termasuk Dr Charlotte Regan, manajer kampanye satwa liar di World Animal Protection UK. Menurutnya pelarangan itu mengamplifikasi pesan ke industri fashion global bahwa membuat produk fashion dengan mengeksploitasi hewan tidak etis.
“Jutaan hewan terus menderita dan mati demi mode padahal ada begitu banyak bahan ramah hewan yang inovatif dan menarik, yang dapat dipilih oleh para desainer dan perusahaan pakaian,” kata Regan.
BACA JUGA:
Langkah London Fashion Week melarang pengunaan kulit hewan eksotis menjadikannya kota fashion yang progresif di antara tiga kota lainnya dengan pekan mode bergengsi. Kota tersebut adalah Milan, New York, dan Paris.
Meski demikian, ini bukan pertama kalinya pekan mode melarang penggunaan kulit hewan eksotis. Aturan ini sebelumnya sudah dibuat di pekan mode kota-kota kecil seperti Stockholm, Melbourne, dan Copenhagen.