Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Sebut Kelaparan Dijadikan Senjata di Gaza
JAKARTA - Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell mengatakan, "kelaparan digunakan sebagai senjata untuk melawan orang-orang yang ditinggalkan sendirian di Gaza utara."
"Bantuan kemanusiaan tidak sampai ke Gaza, dan PBB tidak dapat memberikan bantuan," kata Borrell dikutip dari WAFA 26 November, mencatat situasi di Gaza lebih buruk daripada di Lebanon, karena ada 250.000 orang di Gaza utara yang menderita sendirian.
"Mengapa kita tidak pergi ke Dewan Keamanan untuk mengangkat isu bantuan kemanusiaan ke Gaza?" tanya Borrell.
Borrell juga menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa untuk mematuhi tugas mereka dan keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant.
Terpisah, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi pada Hari Selasa, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.249 jiwa, sementara korban luka-luka bertambah jadi 104.746 orang, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Baca juga:
- Kepala FSB Rusia: Joe Biden Dapat Meningkatkan Ketegangan, Pilpres AS Tidak Mengubah Kebijakan Secara Radikal
- Korut Putus Jaringan Listrik yang Dipasang Korsel di Kawasan Industri Gabungan Kaesong
- PBB Sebut Taliban Lakukan Ratusan Kali Penahanan Terhadap Wartawan Sejak Berkuasa
- Palestina Sambut Baik Resolusi UNESCO yang Mendukung Kelanjutan Operasional UNRWA
Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil.