Anak Menjambak Rambutnya Sendiri, Termasuk Trikotilomania yang Berfungsi untuk Pengaturan Diri
YOGYAKARTA – Perilaku anak yang sering memainkan atau menjambak rambutnya sendiri, disebut trikotilomania. Perilaku ini berfokus pada tubuh yang seringkali dimulai pada masa kanak-kanak dan dilakukan hingga remaja hingga dewasa. Perilaku ini membingungkan dan menyusahkan bagi orang tua. Terutama kalau dilakukan anak-anak dalam kelompok usia kurang dari lima tahun. Pada usia tersebut, anak-anak mungkin belum memiliki keterampilan verbal yang mumpuni untuk mengungkapkan perasaan atau alasan apa mereka menjambak dan memainkan rambut.
Anda sebagai orang tua mungkin memperhatikan perilaku ini, Di mana anak Anda memainkan rambut, memutar-mutar, memilin, menjambak atau mencabuti helaian rambut. Perilaku ini membuat orang tua khawatir, karena mungkin menyebabkan kerusakan atau luka. Meskipun perilaku ini mungkin muncul sebagai eksplorasi sensorik selama perkembangan awal, perilaku ini juga dapat meningkat menjadi kondisi yang serius jika sampai terluka atau menyisakan bekas luka.
Pemicu perilaku trikotilomania pada anak usia kurang dari 5 tahun, anak yang lebih besar, remaja, dan orang dewasa bervariasi, jelas psikolog klinis Marla Deiber, Psy.D., ABPP. dilansir Psychology Today, Rabu, 20 November, dan sering kali kompleks yang dikaitkan dengan berikut ini:
Pengaturan diri
Mirip seperti menghisap jempol, menjambak rambut, mengorek kulit, menggigit kuku, perilaku repetitif yang berfokus pada tubuh ini menjadi perilaku yang menenangkan diri. Perasaan saat melakukan perilaku ini dapat merangsang atau menenangkan. Sensasi terkait dengan perilaku ini juga mungkin terasa menyenangkan. Bagi sebagian anak, hal ini berfungsi sebagai cara mengelola perasaan stres, bosan, dan lelah.
Mencari perhatian
Dalam kasus yang jarang terjadi, anak kecil mungkin melakukan perilaku ini sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dari pengasuh. Terutama apabila perilaku ini sebelumnya menghasilkan respons yang mereka inginkan. Sedikit penelitian yang dilakukan pada usia remaja awal, berpendapat bahwa stres, perubahan lingkungan, bahkan tonggak perkembangan dapat memicu atau memperburuk perilaku ini. Penelitian juga menunjukkan genetika mungkin berperan. Anak-anak dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau BFRB, mungkin rentan mengembangkan perilaku ini.
Baca juga:
Perilaku secara klinis yang mungkin bersifat sementara bagi anak usia kurang dari 5 tahun
Seperti halnya gangguan kejiwaan, trikotilomania atau body-focused repetitive behaviors (BFRB) dapat didiagnosis secara klinis jika menyebabkan tekanan atau gangguan nyata bagi individu. Meskipun demikian, BFRB pada anak-anak di bawah usia 5 tahun mungkin bersifat sementara. Tidak seperti yang seringkali merupakan perjalanan kronis bagi seseorang yang lebih tua. BFRB juga bisa sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi. Jadi tidak ada cara tertentu yang spesifik untuk menghentikan perilaku ini. Hanya saja, penting berkonsultasi pada psikolog anak apabila anak Anda melakukan perilaku trikotilomania secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan melukai diri sendiri.