Orang Yahudi Menyembah Apa? Simak Sejarah dan Konsep Ketuhanannya di Sini
YOGYAKARTA - Menurut Anda, orang Yahudi menyembah apa? Dalam literasi dijelaskan, Yahudi menjadi agama monoteisme (percaya hanya ada satu Tuhan) tertua yang sudah ada sebelum Islam turun, sejak sekitar 2.000 tahun lalu. Agama ini menjadi salah satu agama samawi atau agama yang diajarkan berdasarkan wahyu Allah. Secara harfiah, Yahudi berasal dari kata, yahud, yang diambil dari kata haada yahuudu, yang bermakna kembali. Dalam sejarahnya, agama Yahudi dapat berkembang luas karena peran Nabi Musa, salah satu rasul yang mendapatkan wahyu dari Allah berupa agama Yahudi.
Agama Yahudi Berkaitan dengan Sejarah Bangsa Yahudi
Kemunculan agama Yahudi masih berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi itu sendiri. Pada tahun 1900 SM, bersama dengan para pengikutnya, Ibrahim atau Abraham memutuskan untuk kabur dari Mesopotamia untuk menghindari tekanan dari penguasa zalim, yaitu Raja Namrud. Selanjutnya, orang-orang yang melarikan diri ini disebut sebagai Ibrani, yang berarti orang yang menyebrang.
Dalam Kitab Taurat dijelaskan, Ibrahim merupakan orang Yahudi pertama yang disebut sebagai ibri atau ibrani. Setelah Nabi Ibrahim meninggal dunia, kepemimpinan bangsa Ibrani diteruskan oleh putranya, Ishaq. Setelah generasi Ishaq, generasi bangsa Ibrani dilanjutkan oleh putranya yang bernama Yaqub.
Yaqub mendapatkan gelar kehormatan yang disebut Israel yang berarti hamba Allah yang sangat taat. Yaqub diketahui mempunyai 12 orang anak, antara lain Rubin, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin.
Anak cucu Yaqub inilah yang selanjutnya menjadi penerus Bani Israel atau anak cucu Israel. Ketika salah satu anak Yaqub, yaitu Yusuf, menduduki jabatan di pemerintahan Firaun di Mesir, Bani Israel pun selanjutnya hijrah ke Mesir.
Pada mulanya, Bani Israel menerima perlakuan baik dari raja setempat. Namun, pada masa kepemimpinan Amnahotab II, kebaikan tersebut berubah menjadi sebuah kekejaman. Sebab, Amnahotab II khawatir dengan perkembangan Bani Israel dan tidak senang dengan agama tauhid yang mereka jalankan.
Ketidaksenangan itu membuat Amnahotab II menjadikan Bani Israel sebagai budak. Kekejaman Amnahotab II terhadap Bani Israel pun semakin menjadi-jadi. Sekitar abad ke-13 SM, Allah pun mengutus Musa dan Harun yang juga masih keturunan Yaqub, untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Amnahotab II menganut agama tauhid, tetapi ditolak.
Nabi Musa pun mengajak Bani Israel berhijrah. Sesampainya di Tursina, bersama kaumnya, Musa mendirikan sebuah perkampungan. Selanjutnya, Musa memutuskan mendaki Bukit Tursina selama 40 hari untuk menerima wahyu dari Allah. Sewaktu sedang bermeditasi di Bukit Tursina, Allah menurunkan agama Yahudi kepada Musa untuk selanjutnya diajarkan ke Bani Israel dengan Taurat sebagai kitab suci.
Perkembangan agama Yahudi
Sekitar tahun 457 SM, berkat pemimpin kedua bangsa Yahudi, yaitu Ezra, agama Yahudi mulai mengalami pembaruan. Ezra memperbaiki sistem agama dan sosial Yahudi. Seperti yang dijelaskan dalam Alkitab, Ezra kembali mengatur bangsa Yahudi, mengumumkan seluruh isi Taurat secara umum dan meminta orang-orang Judah kembali menyatukan diri untuk menghormati perintah-perintah tradisi dan ritual bangsa Yahudi.
Pembaruan yang dijalankan oleh Ezra ini membawa dampak baru terhadap agama Yahudi. Salah satunya adalah agama Yahudi dari agama etnik lokal menjadi agama universal. Dalam konteks sosiologi sendiri, keagamaan Yahudi tersebut berupa gagasan, ide-ide, atau pemikiran dan peraturan yang berhubungan dengan agama atau doktrin ajaran keberagaman.
Doktrin agama Yahudi sendiri berupa konsep ketuhanan, alam, moral, umat pilihan, dan sebagainya. Sementara itu, gagasan agama Yahudi yaitu monoteisme, yang secara sederhana bermakna bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Esa. Dalam agama Yahudi, istilah Tuhan disebut dalam bahasa Ibrani YHWH, dibaca Yahweh. Selain itu, istilah Yahweh dalam bahasa Ibrani juga disebut sebagai El, Elohim, (El) Shaddai, (El) Elyon, dan Adonai, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bermakna sebagai God atau Tuhan.
Demikianlah ulasan mengenai agama Yahudi dan konsep ketuhanan di dalamnya. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.