KPI Hentikan Program Empat Mata dalam Memori Hari Ini, 4 November 2008
JAKARTA – Memori hari ini, 16 tahun yang lalu, 4 November 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan untuk menghentikan program talkshow, Empat Mata. Penghentian program yang dipandu oleh pelawak, Tukul Arwana di Trans 7 dianggap menampilkan adegan tak pantas.
Sebelumnya, Empat Mata punya rating tinggi. Eksistensi itu terus dijaga dengan datangnya bintang tamu istimewa dan gimik baru. Apesnya mereka menayangkan tayangan orang makan kodok hidup-hidup dan mengundang Sumanto.
Program Empat Mata ala stasiun televisi, Trans 7 pernah jadi primadona dunia hiburan Indonesia. Acara bincang-bincang yang dipandu Tukul Arwana itu mampu menghadirkan narasumber yang menghibur – dari sosok populer hingga artis kesohor.
Perbincangan yang mengalir dan penuh lawakan jadi daya tarik utamanya. Belakangan Empat mata yang eksis sedari 28 Mei 2006 menunjukkan rating tinggi. Mesin kreatif acara Empat mata lalu bekerja ekstra. Mereka tetap ingin menguasai ‘kue’ dunia hiburan.
Empat mata pun tayang rutin dari Senin sampai Jumat. Akhirnya bintang tamu yang diundang mulai menjangkau mereka yang penuh kontroversi. Sosok yang pernah heboh makan mayat, Sumanto turut diundang demi rating pada akhir Oktober 2008.
Baca juga:
- Ridwan Kamil Segel Rumah Makan Padang Tak Bayar Pajak dalam Memori Hari Ini, 3 November 2015
- PKS Kecam Menag Fachrul Razi Soal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang dalam Memori Hari Ini, 2 November 2019
- Jokowi Ajak Ulama Jaga Keutuhan NKRI dalam Memori Hari Ini, 1 November 2016
- Sejarah Industri Tekstil Indonesia: Cara Penjajah Belanda Supaya Produk Impor Tak Banjiri Nusantara
Sosok yang dinilai gangguan jiwa itu bukan satu-satunya masalah. Empat Mata juga mengundang seseorang yang menampilkan aksi makan kodok hidup-hidup. Aksi itu menuai kecaman di mana-mana. Adegan makan kodok dianggap tak memiliki esensi. Rasa jijik muncul.
KPI pun ambil bagian. Mereka coba menganalisis tayangan yang ada. Mereka ingin mendapatkan gambaran utuh apa yang disajikan Empat Mata ke publik. Keputusan diambil. KPI akhirnya memutuskan untuk mengentikan program Empat Mata tayang pada 4 November 2008. Mereka menganggap Empat mata telah melakukan sejumlah kesalahan.
“Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan untuk menghentikan program Empat Mata yang tayang Senin hingga Jumat Pukul 21.00 di Trans 7. Keputusan ini diambil setelah sebelumnya, program Empat Mata telah menerima teguran sebanyak tiga kali. Teguran sebelumnya dilayangkan pada 5 Mei 2007, 27 September 2007 serta 25 Agustus 2008.”
“Namun, berdasarkan pemantauan KPI Pusat pada program Empat Mata yang tayang 29 Oktober 2008 episode Sumanto – Mantan Pemakan Mayat ditemukan adanya pelanggaran. Maka sesuai dengan Undang-undang Penyiaran, KPI memutuskan untuk menghentikan sementara program Empat Mata, mengingat adegan dalam program tersebut sangat tidak pantas dan melanggar Standar Program Siaran (SPS) yang ditetapkan KPI,” tulis KPI dalam siaran pers dikutip laman kpi.go.id, 4 November 2008.
Keputusan KPI pun membuat PT Duta Visual Nusantara TV7 yang notabene penggagas acara terpukul. Mereka memahami keputusan KPI. Mulanya mereka ingin mengangkat terkait keunikan Sumanto saja. Bukan orang yang tak waras. Mereka mengakui kesalahan.
Mereka kemudian berencana mengajak KPI untuk berdiskusi banyak hal. Utamanya, terkait format tayangan Empat Mata yang baru ke depan. Semua itu bertujuan supaya penikmat dunia hiburan bisa menikmati tontonan tanpa terganggu seperti tayangan makan kodok hidup-hidup.
"Kami segera rapat dengan manajemen. Apakah akan dihentikan seterusnya, atau ada perbaikan yang menyangkut larangan, nanti tergantung hasil rapat manajemen.”
“Karena penyuntingan, bukan bermaksud membuat pemirsa menjadi jijik. Kami hanya bertujuan mengangkat keunikan sosok Sumanto, bukan bermaksud menampilkan orang tak waras atau gila. Toh tidak semua orang makan mayat," ujar Juru bicara PT Duta Visual Nusantara TV7, Anita Wulandari sebagaimana dikutip laman tempo.co, 4 November 2008.