Latihan Gym, Mahasiswa Inggris Meninggal Usai Alami Cedera di Kepala

JAKARTA - Seorang mahasiswa kedokteran bernama Mohammed Farraj meninggal dunia saat menggunakan fasilitas gym di Sportspark, University of East Anglia (UEA) di Norwich, Inggris. Berdasarkan laporan, ia sempat latihan alat angkat beban selama beberapa detik sebelum dinyatakan tak bernyawa.

Menurut hasil pemeriksaan, penyebab sementara dari kematian Mohammed Farraj, karena alami cedera kepala traumatis, yang dideritanya saat berada di tempat gym tersebut.

Mahasiswa berusia 21 tahun ini mendadak mengalami masalah medis saat menggunakan alat angkat beban di Sportspark, di kampus University of East Anglia (UEA) di Norwich.

Beberapa orang yang berada di gym mendengar "suara keras" setelah Farraj kehilangan kendali pada Rabu, 16 Oktober 2024.

"Itu adalah kecelakaan tragis dan bukan kesalahan alat angkat beban, serta Farraj tidak memiliki masalah kesehatan yang mendasar. Ia dikenal sangat bugar dan sehat," ujar sepupu mendiang Farraj yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir VOI dari laman Mirror.co.uk pada Kamis,31 Oktober 2024.

Farraj dilaporkan jatuh sakit setelah menggunakan alat angkat beban Smith machine. Alat ini terdiri dari barbel yang dipasang di dalam rel baja dan hanya memungkinkan gerakan vertikal atau hampir vertikal. Beberapa mesin Smith memiliki barbel yang diimbangi. 

Sidang penyelidikan kematiannya telah dibuka dan ditangguhkan, dengan informasi yang diminta dari ayahnya, dokter umum, dan polisi, sebelum dilanjutkan kembali pemeriksaan pada bulan Februari 2025 mendatang.

"Ia adalah seorang pemuda yang bugar dan sehat. Semoga Tuhan memberkatinya." ujar ayah mendiang, Hashim Farraj (57).

Pihak keluarga juga menyebutkan adanya penyelidikan kesehatan dan keselamatan yang sedang berlangsung terkait kematian mahasiswa. Setelah kejadian tragedi tersebut, Badan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (HSE) memberikan pernyataan tegas.

"Kami terus menyelidiki keadaan yang menyelingi insiden ini," ujarnya.

Banyak penghormatan mengalir untuk Mohammed Farraj, yang disebut sebagai sosok "baik hati dan peduli" oleh teman-temannya.

UEA menyebutkan ia merupakan anggota dari berbagai organisasi, termasuk Islamic Society, Medical Society, serta klub MMA dan Tinju. Klub Tinju itu mengumumkan rencana lomba lari sejauh 10 km di sepanjang rute yang sering dilalui mahasiswa kedokteran. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepergian Farraj.

Tempat gym itu sempat ditutup setelah kematian Farraj. Namun, kini tempat gym tersebut telah dibuka kembali.

"Dengan sangat sedih kami mengonfirmasi seorang mahasiswa dari Norwich Medical School meninggal di Sportspark pada Rabu malam," bunyi pernyataan dari pihak kampus.

Semua pihak di komunitas UEA turut berduka cita atas kepergian Farraj kepada keluarga dan teman-teman mahasiswa tersebut. Mereka akan terus memberikan dukungan kepada semua yang terdampak.

"Gym Sportspark akan dibuka kembali pada Selasa (22 Oktober) pukul 14.00. Anggota akan dihubungi secara langsung terkait pengembalian dana ketika pusat kebugaran dan gedung lainnya tidak dapat digunakan," katanya.

"Kami terus mendukung Badan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (HSE) dalam penyelidikan mereka, dan Universitas telah memutuskan untuk menahan peralatan terkait dari penggunaan publik hingga pemberitahuan lebih lanjut, selama penyelidikan HSE masih berlangsung." lanjutnya.