Uji Coba Pembukaan Sekolah Jakarta Dilakukan 2 Bulan

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut uji coba pembukaan sekolah dengan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan selama dua bulan sejak hari ini.

"Sementara sekolah tatap muka campuran online dan offline ini dilakukan dua bulan. Nanti kita lihat apakah dimungkinkan tambah lagi," kata Riza usai meninjau SMKN 2 Jakarta, Rabu, 7 April.

Riza mengatakan, selama pelaksanaan, sekolah yang menerapkan PTM akan dipantau dan dievaluasi. Setelah itu, Pemprov DKI akan memutuskan apakah tetap melanjutkan PTM atau ditambah terobosan lainnya.

"Nanti Bu Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya akan evaluasi secara menyeluruh. Kemudian, Pak Gubernur (Anies Baswedan) akan memutuskan," ujar dia.

Riza menuturkan, para siswa yang hadir di sekolah cukup antusias mengikuti pembelajaran tatap muka. Namun, ternyata saat ini masih sedikit orang tua siswa yang mengizinkan anaknya belajar secats offline.

"Kegiatan ini memang sengaja kita lakukan dan tentu harus dapat dukungan dari para orang tua. Sampai hari ini, data yang masuk kurang lebih masih 20-30 persen orang tua yang mengizinkan anaknya tatap muka," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, sekolah yang dibuka ini telah lolos pelatihan selama dua minggu. Jenjang sekolah yang dibuka mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga PKBM/LKP.

Ada pun protokol kesehatan yang diterapkan dalam uji coba pembukaan sekolah adalah jumlah hari tatap muka terbatas adalah satu hari dalam satu minggu untuk satu jenjang kelas.

Jumlah peserta didik yang terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.

Durasi belajar dibatasi menjadi 3 sampai 4 jam dalam satu hari. Materi pembelajaran yang terbatas, yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka.

Satuan pendidikan yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning). Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah telah dilakukan vaksinasi.